PATADaily.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pembentukan dan pengembangan desa wisata di wilayah Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, dalam keterangannya, Sabtu (12/9/2020) mengatakan, desa wisata merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo yaitu menyejahterakan desa-desa di Indonesia.
"Desa wisata menjadi bagian penting dalam pengembangan pariwisata di DSP Labuan Bajo, kami fokus di 10 titik Desa Wisata,” kata Hari.
Pihaknya menggelar kegiatan pengembangan desa wisata di destinasi super prioritas Labuan Bajo pada Rabu (9/9/2020) hingga Jumat (11/9/2020) di Desa Wisata Warloka, Desa Wisata Nggorang, Desa Wisata Papagarang, dan Desa Wisata Komodo.
Hari menuturkan, pengembangan desa wisata ini dilaksanakan melalui bimbingan teknis yang bertujuan untuk memberikan pemahaman sapta pesona ke masyarakat desa wisata dan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan desa.
Materi bimbingan teknis tersebut diberikan oleh beberapa perwakilan dari instansi terkait.
Di antaranya Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Shelliane Halia Ishak, Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Dwi Rudi Hartoyo, dan Tenaga Terampil Kantor Staf Presiden Alicia Shevanel.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan menambahkan pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang berada di sekitar wilayah DSP.
"Kemenparekraf hadir di Desa Wisata DSP Labuan Bajo untuk memotivasi masyarakat. Pengembangan Desa Wisata dapat menjadi multiple effect pada peningkatan ekonomi masyarakat desa. Tentu harus dengan pengelolaan yang baik dan profesional, apapun bisa menjadi atraksi pariwisata tapi harus memenuhi unsur keseimbangan 4R (Raga, Rasa, Rasio, dan Ruh)," ujar Wawan.
Pelaksanaan kegiatan ini mendapat sambutan baik dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Agustinus Rinus.
Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kemenparekraf/Baparekraf serta kementerian dan lembaga terkait yang berupaya membantu mengembangkan desa-desa wisata di daerahnya.
“Kami berharap Desa Wisata di DSP Labuan Bajo ini menjadi destinasi penyangga yang bisa memberikan efek positif pada perekonomian masyarakat desa,” ucap Agustinus dalam siaran pers yang diterima patadaily.id.
Adapun 10 titik desa tersebut tersebar di dua kabupaten penyangga DSP Labuan Bajo, yaitu tujuh desa di Manggarai Barat dan tiga desa di Ende.
Selanjutnya, Direktorat Pengembangan Destinasi Regional II akan melaksanakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas SDM Desa Wisata di DSP Mandalika dan Likupang pada akhir September hingga Oktober mendatang. (Gabriel Bobby)