PATADaily.id - Jakarta - Adharta Ongkosaputra, Ketua Umum KRIS (Kill Covid-19 Relief International Service) merayakan ulang tahun ke-66 pada 1 Juni 2024. Menariknya HUT ke-66 Adharta bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.
"Saya bersyukur sebagai orang Indonesia dan beterima kasih karena para pendahulu kita telah menciptakan Pancasila sedemikian ruipa sehingga Pancasila mengikat dan mempersatukan kita sebagai bangsa Indonesia," katanya di Jakarta, Sabtu (1/6/2024).
Adharta semakin bahagia karena 1 Juni juga diperingati sebagai Hari Anak Internasional. "Saya senang sekali 1 Juni bertepatan dengan Hari Anak Internasional," ucapnya.
Ia juga mengaku bersyukur karena menikmati hidup bersama teman-teman. Dan, lanjutnya, pasti bersama keluarga.
Tak hanya itu, Adharta juga bersyukur 1 Juni 2024 bertepatan dengan Dies Natalis Atma Jaya dan 10 Tahun Yayasan Frans Seda. Ia mengaku bersyukur masih bisa aktif dalam sejumlah kegiatan di negeri ini dalam upaya memberikan kontribusi bagi masyarakat, termasuk mereka yang membutuhkan.
"Hidup itu adalah pertemanan. Saya suka berteman sehingga saya dan teman-teman ingin dan bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia, khususnya sesama yang membutuhkan," urainya.
Karenanya Adharta pun berupaya mengajak terman-teman untuk terlibat dalam KRIS, WULAN dan berbagai organisasi lainnya yang tersebar di mana saja sehingga bersama teman-teman lainnya untuk bersinergi dalam membantu banyak orang yang membutuhkan perhatian.
Adharta bersama teman-teman di KRIS pun berjuang untuk membantu pemerintah dalam upaya penanganan stunting bagi anak-anak Indonesia yang tersebar di berbagai daerah, termasuk di Nusa Tenggara Timur melalui edukasi, penambahan gizi, pendampingan, dan pengobatan untuk anak-anak Indonesia agar sehat guna mencapai sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di Indonesia Emas 2045.
"Ada hal yang menarik kolaborasi antara KRIS, Yayasan Frans Seda, Rumah Sakit Atma Jaya, Yayasan Atma Jaya, Klinik Atma Jaya, dan Yayasan Adharta untuk penanganan stunting di Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," paparnya. (Gabriel Bobby)
