PATADaily.id - Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mendorong peningkatan keterampilan teknologi percetakan digital untuk mendongkrak nilai tambah produk kreatif. Wakil Menteri Ekraf Irene Umar turut menyoroti tantangan daya saing industri percetakan nasional yang masih kalah eksposur dibanding luar negeri, meski kualitasnya setara.
“Fokus kita bukan untuk menjual komoditas seperti mesin dari luar negeri yang bersaing di harga, tapi produk kreatif dengan nilai tambah. Karena itu, keterampilan sangat penting di sini. Saya berharap industri printing bisa terus meningkatkan skills-nya,” ujar Wamen Ekraf Irene dalam pertemuan tindak lanjut kerja sama dengan PT Bintang Sempurna di Kantor Kementerian Ekraf pada Senin, 13 Oktober 2025.
Sebagai langkah konkret dari kemitraan strategis yang telah dibangun Kementerian Ekraf bersama PT Bintang Sempurna pada bulan Juli lalu, PT Bintang Sempurna turut memamerkan contoh produk cetak dengan inovasi seperti sticker dan boardgame yang dicetak dengan tinta UV.
Sedangkan untuk mendorong eksposur, Wamen Ekraf Irene mendorong kolaborasi dengan PT Bintang Sempurna melalui berbagai ajang strategis seperti WCCE, Hari Ekonomi Kreatif Nasional, dan Ekraf Hunt guna memperkuat promosi serta sinergi industri percetakan Indonesia.
“Salah satu yang ingin kita tampilkan melalui acara-acara tersebut adalah hasil karya printing Indonesia, dengan produk dengan kualitas dan output yang sudah mendunia. Di sana kita bisa melihat potensi yang bisa dibicarakan lebih lanjut, karena ajang-ajang ini menjadi kesempatan bagi kita untuk benar-benar memamerkan kemampuan Indonesia,” jelas Wamen Ekraf Irene.
PT Bintang Sempurna merupakan penyedia solusi cetak digital berpengalaman lebih dari tiga dekade, dikenal dengan teknologi modern dan layanan terpadu. Melalui kolaborasi dengan berbagai IP lokal, perusahaan ini konsisten menghadirkan produk kreatif berkualitas tinggi dan bernilai jual tinggi di pasar global.
CEO PT Bintang Sempurna, Laurensius Candra, menyatakan bahwa visi Wamen Ekraf Irene sejalan dengan komitmen perusahaan dalam memperkuat daya saing industri percetakan nasional melalui peningkatan kualitas dan inovasi.
“Saya sependapat dengan Bu Wamen, kalau kita fokus pada kualitas dan inovasi, kita tidak akan mudah tergoyahkan. Salah satu contohnya adalah pengembangan komik karya kreator lokal melalui kolaborasi dan penggunaan bahan dalam negeri agar produk kreatif Indonesia semakin diakui di pasar global,” ujar Laurensius.
Pertemuan tindak lanjut ini menjadi wujud nyata sinergi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan PT Bintang Sempurna dalam memperkuat daya saing industri percetakan nasional. Melalui kolaborasi dengan berbagai jenama lokal, diharapkan sektor percetakan Indonesia dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam menghadirkan produk kreatif bernilai tinggi yang mampu bersaing di pasar global. (Gabriel Bobby)