DESTINATIONS

September, Traveling Jangan Lupa ke Makassar

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani (Ist)

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya diwakili Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani Mustafa bersama Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dan para bupati di Sulsel melakukan launching Calender of Event (CoE) Sulsel 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat (21/4/2019). Peluncuran Calender of Event Sulsel 2019 ini sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulsel yang tahun lalu dikunjungi 14.115 wisatawan mancanegara (wisman) dan 10,073 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Menpar Arief Yahya memberikan apresiasi launching CoE Sulsel 2019 yang tahun ini menggelar sebanyak 4 event diantaranya masuk dalam 100 Wonderful Event. “Dari 4 event yang masuk dalam CoE nasional ini, satu event yakni; Eight Festival (F8) Makassar masuk dalam Top 10 Wonderful Events,” kata Rizki. Menurut Rizki, tidak sembarangan event di daerah untuk bisa masuk menjadi event nasional. Untuk masuk ke Calender of Event Wonderful Indonesia setiap event di daerah perlu memenuhi unsur 5C, yaitu creative, cultural, commercial, communication, serta commitment. Tahun ini 4 event pariwisata Sulsel (Eight Festival (F8) Makassar, Toraja International Festival, Festival Pinisi, dan Festival Takabonerate) masuk dalam 100 Wonderful Event 2019 atau terjadi peningkatan dibandingkan tahun lalu (tahun 2018 sebanyak 3 event). Selain atraksi, pariwisata Sulsel juga didukung unsur 3A lain (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai khususnya konektivitas penerbangan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar yang tahun ini mulai dikembangkan untuk meningkatkan daya tampung penumpang yang saat ini sebanyak 13,5 juta menjadi 15,5 juta penumpang. Selain itu Bandara Aroepala di Kepulauan Selayar akan dikembangkan menjadi bandara berkelas internasional untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Selayar. Di pulau ini diharapkan ada investor yang membangun marina berkelas dunia. Untuk mendukung sektor pariwisata Sulsel dibangun jalur kereta Trans Sulawesi sepanjang 144 km rute Makassar-Parepare. Juga dikembangkan pelabuhan laut Makassar New Port berstandar Internasional yang nantinya akan banyak dikunjungi kapal pesiar (cruise ship) dunia. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjelaskan bahwa potensi pariwisata Sulsel cukup baik ditunjang dengan pengembangan daya tarik wisata Karst Maros-Pangkep menjadi Taman Nasional Geopark; diakuinya seni pembuatan perahu Pinisi sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO; dan ditetapkannya Kabupaten Selayar menjadi KEK pariwisata,” kata Nurdin Abdullah dalam siaran pers yang diterima patainanews.com. Sebagai upaya melestarikan budaya seni pembuatan perahu Pinisi, katanya, setiap tahun digelar festival budaya Festival Pinisi di Kabupaten Bulukumba. “Di Kabupaten Bulukumba banyak tempat pembuatan perahu Pinisi yang dikerjakan secara tradisional oleh masyarakat,” kata Nurdin Abdullah. Penyelenggaraan Festival Pinisi tahun ini akan berlangsung di Kabupaten Bulukumba pada 12 hingga 15 September 2019 mendatang. Sementara penyelenggaraan Eight Festival (F8) akan berlangsung di Kota Makassar pada 4 hingga 8 September 2019, sedangkan event Toraja International Festival akan berlangsung di Kabupaten Toraja Utara pada 19 hingga 21 Juli mendatang, dan Festival Takabonerate belangsung di Kabupaten Takabonerate pada tanggal 24 hingga 28 Oktober mendatang. Jumlah kunjungan wisman ke Sulsel tahun lalu sebanyak 14.115 wisman di antaranya datang dari Malaysia, Korea Selatan, Jerman , Perancis, dan Belanda atau sebagai Top 5 countries. Para wisman ini masuk melalui Bandara Sultan Hasanuddin. Pergerakan wisnus tahun lalu sebanyak 10,073 juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 4% dibandingkan tahun 2017 sebanyak 9,68 juta wisnus. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya