Destination

Pesan Kemanusiaan

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Kondisi terkini bencana alam di 3 provinsi di Sumatera, termasuk Aceh, Sibolga Tapanuli, dan wilayah terdampak lain) berdasarkan data pelaporan resmi terbaru dan situasi di lapangan hingga 11–12 Desember 2025.

Oleh : Adharta
Ketua Umum
KRIS

Kronologi banjir dan longsor di Sumatra telan lebih dari 960 korban jiwa

Kondisi umum terkini (Perkembangan situasi)
Skala bencana dan korban

Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh curah hujan ekstrem akibat siklon tropis Senyar telah menyebabkan kerusakan luar biasa di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sampai data terbaru, korban jiwa mendekati angka 970 orang dengan ratusan lainnya dilaporkan hilang atau masih dalam pencarian. Jumlah ini terus diperbarui oleh BNPB dan tim SAR nasional karena operasi pencarian belum sepenuhnya selesai. 

Lebih dari 3,3 juta orang terdampak langsung, dan sekitar 1 juta orang mengungsi di berbagai titik pengungsian di ketiga provinsi tersebut.

Rumah-rumah, fasilitas umum, sekolah, pos kesehatan, jalan utama, dan jembatan mengalami kerusakan berat. 
Akses dan  infrastruktur:
Jalan nasional dan jembatan putus total, terutama di wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah, dan pegunungan Aceh, menyebabkan banyak desa terisolasi.
Listrik dan jaringan komunikasi banyak terputus, bahkan beberapa wilayah hanya bisa diakses lewat udara (helikopter atau drone).

Akses air bersih sangat terbatas, memaksa warga mengambil air dari aliran sungai atau sumber yang tidak layak minum termasuk menadah hujan. 

Bantuan
BNPB bersama TNI/Polri, PMI relawan nasional, dan organisasi kemanusiaan lainnya seperti KRIS (Kill Covid-19 Relief International Services) terus mengerahkan helikopter dan alat berat untuk membuka akses, membawa logistik pokok (air mineral, makanan, selimut pakaian ) dan membuka pos kesehatan darurat di lokasi-lokasi pengungsian.


Wilayah dengan dampak paling parah

Pertama
Sumatera Utara – Sibolga dan  Kawasan Tapanuli
Wilayah ini menjadi salah satu paling parah terdampak akibat gempuran banjir bandang, longsor dan arus lumpur yang dahsyat

Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah menghadapi banjir bandang yang menghancurkan permukiman, menyebabkan puluhan rumah ambruk dan tanah longsor menutup jalur utama.
Banyak desa seperti Badiri, Sarudik, Pandan, Tukka, Tapian Nauli, Kolang terendam dan akses darat terputus total.

Tim SAR mendapati puluhan korban terbawa arus, sementara ratusan lainnya masih dalam pencarian. 

Kedua
Aceh

Aceh juga mengalami dampak besar, terutama di kabupaten seperti Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Pidie Jaya, dengan ratusan korban tewas dan ribuan rumah rusak. 

Banyak fasilitas umum di Aceh juga terendam dan infrastruktur putus.

Ketiga
Sumatera Barat
Wilayah seperti Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, dan Padang City juga menerjang puluhan ribu rumah akibat banjir besar. 

Di beberapa daerah, rumah terendam hingga atap dan ribuan orang terpaksa mengungsi. 

Kisah perjuangan para korban
Di tengah statistik dan laporan resmi, terdapat kisah-kisah manusiawi yang penuh perjuangan, kehilangan, dan solidaritas, yang menunjukkan bagaimana bencana ini begitu mengguncang kehidupan masyarakat

Heroisme di Tengah Longsor, seperti Divan Simangunsong
Di Tapanuli Tengah, seorang remaja bernama Divan Simangunsong (21 tahun) menjadi simbol keberanian. 
Saat longsor tiba-tiba menghantam kampungnya, ia berjuang keras menyelamatkan ayahnya yang hidup dengan kondisi stroke. Sayangnya, Divan sendiri tertimbun longsoran dan gugur saat berusaha menarik ayahnya ke tempat aman. 

Keberaniannya dirasakan oleh warga sekitar sebagai kisah inspiratif tentang pengorbanan tanpa pamrih. 

Kehidupan di pengungsian
Ratusan ribu warga terpaksa meninggalkan rumah mereka seketika. Banyak keluarga kehilangan rumah, perabot, dan dokumen penting. Di lokasi pengungsian, mereka bergantian mengantri air bersih, bercampur dengan lumpur yang masih menutupi akses masuk ke banyak desa.

Sementara itu, anak-anak mencoba bermain di sela tenda-tenda darurat, mencoba tersenyum di tengah trauma. Para ibu merangkap sebagai penjaga semangat keluarga, membagi sedikit makanan yang ada, sambil menghibur anak-anak yang ketakutan akan hujan susulan. Ada juga keluarga yang hidup bersama hewan ternak mereka di pengungsian, karena takut ditinggal dan kehilangan sumber penghidupan mereka.

Relawan dan Solidaritas Komunitas
Relawan dari berbagai daerah datang membawa bantuan. 
Cerita kecil tapi bermakna datang dari relawan Anes dan kawan-kawan dari KRIS yang menjemput air bersih dengan gerobak dorong dari sungai terdekat, atau warga yang berjalan berpuluh kilometer untuk membawa bantuan makanan ke saudara mereka yang terisolasi karena longsor.

Beberapa relawan medis bekerja siang malam merawat luka ringan dan memberikan konseling psikososial bagi anak-anak yang kehilangan orang tua atau rumah mereka.

Pemulihan dan Harapan
Meskipun banyak tantangan, semangat gotong-royong tetap tumbuh. Warga bersatu membersihkan reruntuhan rumah, membuka jalur kecil agar bantuan bisa masuk, dan berbagi bekal makanan dengan tetangga yang paling membutuhkan.

Anak-anak kembali ke pengungsian mereka sambil membawa buku tulis, menunjukkan keinginan kuat untuk kembali ke sekolah meskipun bencana masih terasa dalam ingatan mereka.

Situasi Bantuan dan Prioritas ke depan
Distribusi bantuan tetap menjadi tantangan besar karena infrastruktur rusak dan akses dibatasi oleh lumpur, longsor susulan, serta kondisi cuaca yang belum stabil. Bantuan utama yang masih darurat diperlukan di antaranya:
Air bersih dan sanitasi
Makanan darurat
Perlengkapan bayi dan fasilitas kesehatan
Tempat tidur, selimut, dan perlindungan tambahan untuk pengungsian
Perbaikan akses jalan dan jembatan untuk mempercepat distribusi bantuan.

Pemerintah juga sedang mempercepat upaya rekonstruksi jangka panjang, termasuk pembangunan rumah sementara dan permanen bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Dana pemulihan diperkirakan mencapai triliunan rupiah, dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, serta komunitas global sangat dibutuhkan. 

Pesan Solidaritas
Di balik statistik yang terus diperbarui, cerita manusia menjadi pengingat bahwa ketangguhan, keberanian, dan solidaritas adalah kunci untuk bangkit dari bencana ini. Ucapan terima kasih kepada semua relawan, donatur, dan masyarakat yang telah membantu, yakni
Perkumpula Teo Chew Indonesia
PT Niewana Lestari
PT Aditya Aryaprawira
Komunitas KRIS
PT Dok Kodja Bahari
PMI DKI Jakarta
WINGS Group
Caritas Imdonesia
Para Donatur

Semua bantuan anda 
sangat berarti bagi keluarga korban, terutama mereka yang kehilangan segalanya dalam hitungan detik

Www.kris.or.id
Www.adharta.com. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya

Banner of PATA - Left Side
Banner of PATA - Right Side