PATADaily.id - Jakarta - Kreator konten Yuji Beleza yang dikenal sebagai poliglot menikmati jamu tradisional sebagai salah satu kekayaan kuliner Indonesia. Tak hanya itu, Yuji yang juga mampir ke kantor Kementerian Ekraf turut berbagi cerita tentang produk kreatif lokal mulai dari kriya hingga desain kontemporer.

Awalnya Yuji beraudiensi dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar pada Jumat, 21 November 2025. Yuji menilai karya-karya kreatif di Kementerian Ekraf memiliki standar global dan berpotensi besar untuk dipromosikan ke pasar internasional sebagai produk kreatif Indonesia.

Setelahnya Yuji menjajal jamu di Suwe Ora Jamu, Sarinah Thamrin, Jakarta, serta mencicipi jajanan pasar di Sarisari, yang juga berlokasi di Sarinah Thamrin. Aktivitas ini menjadi pintu masuk bagi Yuji untuk mengenal lebih dekat warisan kuliner Nusantara, khususnya tradisi wellness berbasis jamu, yang kini terus didorong sebagai bagian dari penguatan ekosistem ekonomi kreatif sektor kuliner dan wellness.

“Saya tidak menyangka jamu bisa terasa begitu seimbang, tradisional tapi tetap modern. Rasanya unik dan punya cerita di setiap racikannya. Ini pengalaman yang benar-benar ingin saya bagikan ke audiens saya,” kata Yuji.

Selain dikenal sebagai kreator konten global, Yuji Beleza juga merupakan seorang poliglot yang aktif memproduksi konten lintas bahasa untuk audiens internasional. Kemampuannya berkomunikasi dalam berbagai bahasa menjadikannya jembatan penting dalam memperkenalkan budaya dan produk kreatif Indonesia kepada audiens digital global.

“Kolaborasi dengan kreator global memungkinkan narasi budaya Indonesia menjangkau audiens internasional secara lebih luas, sekaligus membuka peluang kerja sama baru bagi para pelaku ekraf Indonesia,” ujar Wamen Ekraf Irene.

Kunjungan ini menjadi momentum awal untuk membuka peluang produksi konten lintas negara yang dapat mengangkat kekayaan ekraf Indonesia ke audiens global. Melalui paparan langsung terhadap tradisi jamu, kuliner, dan produk kreatif lokal, kolaborasi semacam ini diharapkan dapat memperluas jejak narasi Indonesia di platform internasional serta memperkuat posisi ekraf sebagai the new engine of growth dan identitas budaya kreatif Indonesia di kancah global. (Gabriel Bobby)