DESTINATIONS

World Surf League Nias Pro 2024 QS 5000 Daya Tarik Wisatawan Traveling ke Nias Selatan

post-img

PATADaily.id - Nias Selatan – Keindahan Pantai Sorake kembali menjadi pusat perhatian dunia dengan dibukanya Kejuaraan World Surf League (WSL) Nias Pro 2024 QS 5000. Acara pembukaan yang berlangsung pada sore hari pukul 15.45 WIB ini diresmikan oleh Kosmas Harefa, Staf Ahli Bidang Sosial Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang mewakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly
Pembukaan kejuaraan surfing tingkat internasional ini diawali dengan penampilan tari-tarian adat Nias Selatan yang memukau para hadirin. Tarian penyambutan yang disertai dengan pemberian kapur sirih atau afo sebagai bentuk penghormatan kepada tamu terhormat menciptakan suasana yang penuh khidmat dan kehangatan. Para hadirin yang terdiri dari berbagai pejabat tinggi dan tokoh masyarakat, seperti Yohan, Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan, mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia; AKBP Yudhi Pinem, Wadir PAM Obvit yang mewakili Kapolda Sumatera Utara; dan Suwarha Warno Wirapermana, Deputi Perwakilan Bank Indonesia, turut serta menikmati keindahan budaya Nias Selatan.

Selain itu, turut hadir Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha, Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa, Bonnie McLeod sebagai World Surf League Tour Coordinator, dan beberapa pejabat serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Kosmas Harefa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha, yang konsisten mengadakan even internasional ini. Hingga akhir masa jabatannya, Hilarius Duha terus berupaya agar acara seperti ini tetap dilaksanakan untuk mengembangkan pariwisata dan perekonomian masyarakat Nias Selatan.

“Acara ini tidak hanya membawa nama Nias Selatan ke kancah internasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut dan semakin banyak atlet yang berpartisipasi di masa mendatang,” ujar Kosmas Harefa dalam keterangan resmi belum lama ini.

Tidak luput dari perhatian, Kosmas Harefa juga menyampaikan permohonan maaf atas kendala transportasi yang dialami oleh para atlet surfing. Ia berjanji akan mengusahakan solusi untuk masalah ini agar tidak terulang di masa yang akan datang. “Kami menyadari pentingnya kelancaran transportasi bagi para atlet dan akan bekerja keras untuk memastikan hal ini tidak menjadi kendala lagi di even-even berikutnya,” tambahnya.
Setelah sambutan resmi, para tamu VVIP diundang naik ke panggung untuk bersama-sama menekan tombol sirene sebagai tanda dimulainya Kejuaraan World Surf League (WSL) Nias Pro 2024 QS 5000. Suara sirene yang menggema menandai dimulainya ajang surfing yang telah dinantikan oleh banyak penggemar olahraga air ini.

Sementara Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha, bersama Yohan, menyerahkan papan surfing secara simbolis kepada perwakilan atlet surfing, sebuah simbol dukungan dan semangat kepada para peserta yang akan berlaga di ombak Pantai Sorake.
Sebagai bagian dari rangkaian acara pembukaan, dilakukan penyerahan Sertifikat Hak Cipta Logo Nias Pro oleh Kosmas Harefa kepada Bupati Nias Selatan itu. Penyerahan ini disaksikan oleh seluruh hadirin, menandai pentingnya perlindungan terhadap kekayaan intelektual dalam mendukung event internasional seperti ini.
Kejuaraan WSL Nias Pro 2024 QS 5000 ini telah menarik perhatian dunia dengan total 244 atlet surfing yang mendaftar dari 17 negara. Partisipasi yang luas ini menunjukkan betapa bergengsinya kejuaraan ini di mata para peselancar profesional. Pantai Sorake, yang dikenal dengan ombaknya yang menantang, menjadi daya tarik utama bagi para atlet yang ingin menguji kemampuan mereka di salah satu spot surfing terbaik di dunia.
Event internasional seperti WSL Nias Pro tidak hanya menjadi ajang pamer kemampuan bagi para peselancar, namun juga membawa dampak signifikan bagi perekonomian dan pariwisata lokal. Kehadiran ratusan atlet dan pengunjung dari berbagai negara memberikan peluang besar bagi masyarakat Nias Selatan untuk mempromosikan budaya dan produk lokal mereka. Hotel-hotel, restoran, dan berbagai usaha kecil lainnya mendapatkan manfaat langsung dari meningkatnya jumlah wisatawan. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya