PATADaily.id - Kabupaten Lampung Timur mendapat kepercayaan dari Istana Negara, untuk menampilkan Tari Melinting, salah satu jenis keseniannya yang berasal dari Maringgai Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung pada perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
Bahkan, sebelumnya tari melinting juga tampil dalam pameran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022, yang digelar oleh Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Hal ini itu tentu membuat kebanggan tersendiri bagi masyarakat serta Bupati Lampung Timur, M Dawam Raharjo. Bupati Dawam sangat mendukung penuh tari cetik kipas melinting dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
“Alhamdulillah, tarian ini dinilai layak untuk tampil di istana negara. Kita pemerintah daerah Lamtim mendukung full kegiatan ini baik secara moril maupun materil. Terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung dan Kadisdikbud Prov Lampung yang sudah mensupport penuh keberangkatan tim melingting", kata Bupati Dawam dalam keterangan resmi, Kamis (18/8/2022).
“Ini adalah tari tradisional Lampung peninggalan Ratu Melinting Dimana tarian leluhur ini mulai dipertunjukkan abad ke-16 yaitu pada saat Ratu Melinting menerima tamu-tamu agung dan selanjutnya dipertunjukkan pada saat setiap Ratu Melinting mengadakan pesta adat,” tambah Bupati yang berlatar birokrat ini.
Lebih lanjut, Dawam, menjelaskan, tarian ini menggambarkan keperkasaan Putra-Putra Lampung memberikan perlindungan terhadap keluarganya serta menggambarkan kelembutan dan kehalusan budi pekerti putri-putri Lampung.
Gambaran tersebut terpancar lewat gerakan-gerakan yang dinamis dari penari pria, sedangkan penari wanitanya lemah gemulai sesuai dengan sifat kewanitaannya.
Dalam rangka mengiringi tarian tersebut menggunakan instrumen kolintang terdapat berbagai lagu (tabuhan). Mulai dari tabuh Arus yaitu tabuhan pembukaan. Tabuh centik dialunkan pada saat tarian dimulai. Tabuh kedanggung yaitu pada para penari mengadakan pertukaran formasi, dan selanjutnya kembali ke tabuhan arus pada akhir tarian.
Sekilas Sejarah Tari Cetik Kipas Melinting
Perkembangan Tari Cetik Kipas Melinting dari Masa ke Masa.
Tari Melinting yang sering dipentaskan yang dikenal sekarang ini nama aslinya adalah tari cetik kipas Melinting. Tari yang ada di Melinting ada beberapa macam yaitu tari bejeneng, tari sabai, tari cetik cak embung, tari sebai, tari semani dan tari cetik kipas, tari cetik kipas ini yang akan didiskripsikan dan akan lihat sejarahnya.
Yang menciptakan tari cetik kipas Melinting. Dari keteranga Hasanuddin Dalem Ratu Melinting tari cetik kipas Melinting adalah merupakan tarian tradisional masyarakat adat keratuan melinting yang merupakan peninggalan dari Ratu Melinting diperkirakan sudah ada sejak abat ke-16, tarian ini dipentaskan pada acara adat (begawi) saat menyambut tamu-tamu agung(istimewa) raja- raja atau Residen pada acara adat atau acara resmi.
Saat ini dapat di pakai untuk menyambut para tamu agung gubernur, menteri, gubernur, bupati dan lainnya.
Menurut legenda tari melinting diciptakan oleh Ratu Melinting Pada masa Ratu Melinting ke berapa tari ini diciptakan belum didapat keterangan yang pasti pada zaman Ratu Melinting ke berapa tari ini diciptakan apakah pada zaman Ratu Melinting pertama Minak Kejala Bidin atau Puteranya Pn. Panembahan Mas atau anaknya Pengeran Tutur Jimat.
Menurut keterangan (Alm) Fauzie Saleh Pn Bandar Nata Negara (2011) Tokoh Adat Melinting, nama tari Melinting berkaitan dengan asal tari yang berasal dari Melinting yang sudah sejak dahulu (zaman Belanda) tari Melinting sudah dikenal orang dan belum ada satu daerah pun mengklaim tari tersebut milik daerah lain, dan masing maing daerah mempunyai tari tersendiri semisal untuk Marga Sekampung punya tari tersendiri yang disebut tari Sekampung.
Menurut keterangan Budiman Raden Kesuma Yuda (2011) keturunan Ratu Darah Putih yang bertampat di Kahuripan Kalianda, Tari Melinting adalah berasal dari Melinting dan tari yang ada di keratuan Darah Putih adalah tari Topeng. (Gabriel Bobby)