TRAVEL

Storynomics untuk Masa Depan Pariwisata Indonesia

post-img

PATADaily.id - Jakarta - "Kita pasti bisa karena Indonesia adalah 'Paradise on Earth'. Di akhir kata, semoga kehadiran saya di Kementerian ini dapat diterima dengan tangan terbuka, bersama-sama kita jalankan transformasi sektor pariwisata secara konvensional, transparan, dan berintegritas," Menpar Widiyanti.

Tetty Ariyanto: Founder Indonesia Cultural Heritage Tourism mengutip Menteri Pariwisata Widi ketika dihubungi PATADaily.id, Selasa (29/10/2024). "Paradise on Earth yang Menpar Widi sebutkan sudah dapat dikategorikan kedalam istilah storynomics yang berasal dari kata story yang berarti: “cerita”, serta kata nomics atau nomos yang bermakna “aturan atau tatacara”," tutur Tetty. 

Storynomics, lanjutnya, merupakan suatu cerita yang dirancang khusus untuk dapat membujuk orang untuk melakukan keputusan pembelian. Tetty yang juga pernah menjadi Ketua Tim Percepatan Pariwisata Sejarah, Religi, Tradisi, dan Seni Budaya Kementerian Pariwisata 2016-2018 itu menerangkan bahwa istilah storynomics dipopulerkan oleh Robert McKee sebagai bagian dari pemasaran yang menggunakan media cerita ke dalam narasi bisnis, pemasaran, branding dan periklanan untuk mempengaruhi pembeli, atau: story- driven marketing.

"Robert McKee sebelumnya dikenal sebagai guru penulisan naskah para seniman, aktor, sutradara Hollywood yang banyak menerima ragam penghargaan dalam indutri perfilman. Robert McKee ber- mitra dengan pakar pemasaran digital dan CEO Skyword Tom Gerace untuk memetakan jalur bagi merek yang ingin menavigasi penurunan cepat iklan interupsi," ujarnya.

Tetty menjelaskan bahwa Ini merupakan pengalaman dari membimbing berbagai perusahaan besar dunia untuk mengubah pemasaran dari pendekatan yang berpusat pada iklan menjadi pendekatan yang berpusat pada cerita.

"Dalam konteks pariwisata, pada awalnya cerita dikembangkan untuk keperluan pemasaran (story-driven marketing) untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung ke suatu destinasi. Pada perkembangan berikutnya, Cerita menjadi dasar untuk mengembangkan pola perjalanan dan bahkan paket wisata (story-based travel)," tuturnya.

Tetty mengungkapkan, “Cerita dan Perjalanan” akan mempengaruhi pariwisata masa depan dan sedikit banyak akan membentuk peri- laku pariwisata baru. Produk naratif dan produk wisata berbasis cerita menjadi hal tak terpisahkan dan akan merupakan kebutuhan yang penting bagi wisatawan masa depan. 
Pariwisata masa depan tak hanya berbasis pada bisnis perjalanan semata, tetapi juga menjadi “bisnis cerita perjalanan”.

Hal ini, lanjutnya, diprediksikan akan memunculkan peluang kerja dan bisnis baru yang akan lebih berkaitan dengan pengembangan konten (baca: cerita) dan media naratif, serta perancangan skenario perjalanan dan pemanduan perjalanan wisata yang berbasis pada cerita.

Ia mengatakan bahwa dirinya bisa dihubungi di nomor WA 0818120665 dan email di tetty.ariyanto@gmail.com. "Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8%. Salah satu sektor yang perlu digenjot agar target tersebut dapat tercapai adalah sektor pariwisata dan Tim IDCHT siap membantu Menteri Pariwisata Widi dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mewujudkan," tambahnya. (Gabriel Bobby)



Artikel Lainnya