PATADaily.id - Pandemi Covid-19 berdampak domino pada semua sektor kehidupan bangsa, terutama di bidang perekonomian dan pariwisata. Perencanaan matang dan sistematis serta aksi kongkret untuk kembali mengggeliatkan sektor ekonomi dan pariwisata sangat diperlukan.
Aksi kongkret itu diwujudkan dalam bentuk Workshop Desa Wisata dan Desa Digital bertajuk “Meningkatkan Kompetensi SDM Pariwisata Jawa Barat dalam Pengelolaan Desa Wisata yang Komprehensif untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”.
Acara ini masih dalam Rangkaian Acara Jabar Culture & Tourism Festival 2021 (JAFEST 2021) yang telah dibuka pada Senin (22/3/2021) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad) memanfaatkan momen Jabar Culture & Tourism Festival (JaFest) 2021 untuk memfasilitasi workshop yang akan mencari solusi atas permasalahan pariwisata dan optimalisasi pemanfaatan teknologi digital di masa pandemi. Lokasi di Garut pun dipilih sebagai pilot program pengelolaan Desa Wisata karena telah menjadi wilayah binaan IKA Unpad, perkembangan pariwisatanya yang pesat, akses dan fasilitas yang memadai.
Siaran pers yang diterima patadaily.id, Senin (22/3/2021) menulis, workshop ini melibatkan Bupati Kabupaten Garut, Rudy Gunawan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik (Kang Dete) yang hadir secara virtual, dan Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni UNPAD (IKA UNPAD) Irawati Hermawan. Adapun para Kepala Dinas terkait dan Kepala Desa di Jawa Barat yang hadir secara virtual.
Pada kesempatan ini, Kang Dete menyebut ada sekitar 5312 Desa di Jawa Barat. Diperlukan adanya kolaborasi dari banyak pihak untuk menggerakan Pariwisata dan Desa sebagai pusat wisata sehingga dikotomi antara desa dengan kota dapat dicegah. Program digitalisasi Desa diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang “Hidup di Desa, Rejeki Kota, Bisnis Mendunia” dan desa sebagai Lokomotif Pariwisata.
Dalam pemaparannya, Kang Dete menyinggung mengenai Program Gubernur Pengelolaan Destinasi yang berawal dari desa dengan memanfaatkan potensi desa melalui Creative Hub yang dapat menjadi ajang promosi dan membangkitkan ekonomi desa atau industri lokal, juga pemberdayaan masyarakat. Program ini selaras dengan arahan Presiden RI Jokowi untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
Ketua Umum Ikatan Keluarga Unpad (IKA UNPAD) Irawati Hermawan menyebut, rangkaian acara JAFEST 2021 mendorong pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata, promosi budaya, dan ekonomi kreatif. Teh Ira mengajak para pelaku UMKM dan sektor ekonomi kreatif untuk untuk mengunggah usahanya melalui digital platform yang dimiliki IKA Unpad yaitu, MyUnpad untuk dimiroring ke digital platform milik ILUNI UI, IA ITB, dan HA IPB.
Teh Ira juga mengajak masyarakat dalam kluster keluarga untuk ikut berpartisipasi memeriahkan kompetisi video Perepet Jengkol ke TikTok yang akan memperebutkan hadiah total Rp15 juta rupiah. Pengunggahan video dilakukan dalam rangka menghidupkan kembali permainan tradisonal yang terancam punah. Hal lain yang juga menarik adalah video Perepet Jengkol akan memecahkan Rekor Dunia.
Dalam workshop tersebut, Keynot Spekaer Bupati Kabupaten Garut, Rudy Gunawan, yang juga alumni Universitas Padjadjaran, menjelaskan bahwa menyikapi Covid-19 perlu adanya langkah kongkret untuk membangkitkan turis, pusat wisata, pemberdayaan desa dijadikan satu bagian dari pemulihan ekonomi.
Bupati Garut Rudy Gunawan juga mengungkapkan apresiasinya seputar pelaksaan JAFEST 2021 “JAFEST 2021 adalah jawaban konkret yang disampaikan dengan kecerdasan dan juga dengan kesungguhan, dengan tenaga yang luar biasa dari seorang alumni Padjadjaran yang terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni Unpad”.
Pada Workshop ini, terdiri dari empat sesi diskusi. Sesi pertama bertajuk “Pengelolaan Wisata Berbasis Desa, Sinergi Kebijakan dengan Inovasi Penerapan” yang menghadirkan pembicara antara lain Kementerian Desa PDTT Nasrun Annahar, Staf Khusus, Bupati Banyuwangi 2016-2021 Abdullah Azwar Anas, Desa Wisata Institute Doto Yogantoro, dan dipandu oleh Ketua Departemen Pariwisata, Ika Unpad, Andi Azwan. Sesi kedua bertajuk “Mengelola & Mempromosikan Sumber Daya Alam Desa menjadi Potensi Wisata Bertaraf Nasional & Internasional”, dipandu oleh Universitas Garut Yaman Suryaman. Mengundang pembicara, yaitu Kepala Desa Batulayang, Kabupaten Bogor Jawa Barat Setiawan, Kota Pokdarwis Desa Nglanggeran, Kab Gunung Kidul, DIY Budi Subaryadi, Sekretaris Jendral KRETAPARI Donny Teguh.
Sesi ketiga berupa Interaktif-Coaching Travel Photography untuk Desa Wisata difasilitatori Ketua ISDC, Anton Bayu Samudera. Sesi keempat bertajuk “Kolaborasi dan Sertifikasi Kompetensi Pengembangan Desa Wisata” dengan pembicara, Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif: Wisnubawa Tarunajaya, Deputy 2 Bidang SDM & Antar Lembaga dan dipandu oleh Kaprodi Pariwisata Berkelanjutan, Sekolah Pasca Sarjana Unpad Evi Novianti. Pada workshop ini dipertunjukan pula pertunjukan Calung sebagai salah satu kesenian yang berasal dari Garut.
Rangkaian JAFEST 2021 di Garut akan dilanjutkan esok hari, Rabu (23/3/2021) bertempat di Pendopo Kabupaten Garut dan kunjungan ke Saung Ciburial, Desa Sulaksana, Samarang, Kabupaten Garut. Rencananya akan diadakan pertunjukan permainan tradisional, kesenian, dan adu domba sebagai kekayaaan budaya asli Garut.
Jabar Culture & Tourism Festival (JaFest 2021) merupakan persembahan kolaborasi antara IKA UNPAD yang diketuai oleh Irawati Hermawan, IA ITB yang diketuai oleh Ridwan Djamaluddin, ILUNI UI yang diketuai oleh Andre Rahadian, dan HA IPB yang diketuai oleh Fathan Kamil.
Acara ini digelar dalam rangka pemulihan perekonomian nasional melalui promosi maupun seminar pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM, pariwisata, dan pelestarian budaya khususnya di Jawa Barat 2021. (Gabriel Bobby)