TRAVEL

Saatnya Tingkatkan Kompetensi untuk Pariwisata Indonesia Bangkit Pasca Covid-19

Dampak wabah virus corona wisatawan di Kota Lama Semarang, Jawa Tengah sepi. Diperkirakan wisatawan akan kembali ramai mengunjungi Kota Lama di Semarang seperti biasanya pasca Covid-19 (Ist)

PATADaily.id - Industri pariwisata di Indonesia tampak begitu terpukul ketika virus corona muncul di Wuhan, China dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk sudah masuk ke Indonesia pada awal Maret lalu.

Kendati begitu, para pelaku pariwisata di Tanah Air diharapkan tidak perlu putus asa sebab selama wabah Covid-19 masih ada di negeri ini harus meningkatkan kompetensi untuk menyiapkan diri pasca wabah virus corona selesai.

"Kita harus meningkatkan kompetensi. Sekarang waktunya kita perdalam kompetensi pendukung, seperti kemampuan desain, membuat video, kemampuan menguasai bahasa asing, memanfaatkan fitur fitur medsos, dan berbagai apps yang ada. Sekaligus bantu apa yang bisa kita bantu," tutur Ketua Umum DPP ITLA Tetty DS Ariyanto saat dihubungi patadaily.id, Rabu (8/4/2020).

Tetty menjelaskan, pasca covid-19, kebutuhan traveling akan melonjak tinggi. "Jadi, kita persiapan dari sekarang," urainya. ia mengatakan, meski sekarang lagi ada wabah virus corona, industri pariwisata di Indonesia harus tetap optimistis dan tetap produktif.

Menparekraf Wishnutama Kusubandio dalam diskusi virtual dengan wartawan yang tergabung dalam forum wartawan pariwisata dan ekonomi kreatif (Forwaparekraf), Selasa (7/4/2020) menjelaskan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonoi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan tiga tahapan untuk merespons dampak COVID-19, yaitu tanggap darurat, pemulihan (recovery), dan normalisasi.

Wishunutama menuturkan bahwa dalam tahap normalisasi, yakni melakukan promosi kembali baik di dalam maupun luar negeri, hingga menyiapkan insentif untuk industri pariwisata sekaligus pelaku ekonomi kreatif.

Kemenparekraf juga akan kembali menyusun keterlibatan dalam agenda-agenda internasional dan kalender event nasional untuk menunjang kegiatan wisata. Selanjutnya, kembali membenahi destinasi wisata khususnya dari sisi keamanan dan keselamatan, sumber daya manusia, serta daya tarik setiap destinasi.

“Dan yang harus kita pelajari nantinya adalah bagaimana psikologis para traveler yang berbeda-beda. Ada yang trauma dengan wabah COVID-19 ini. Ada juga pandangan traveler karena terlalu lama di rumah sudah ingin cepat-cepat keluar untuk berwisata. Kita ingin psikologi dan pandangan traveler yang seperti ini yang berkembang,” katanya.

Pada langkah awal pasca-pemulihan nantinya, Menparekraf Wishnutama menekankan pentingnya untuk lebih dahulu memobilisasi wisatawan Nusantara (wisnus).

“Sudah tentu untuk tahap awal kita menggerakkan wisnus terlebih dahulu. Saya harap juga teman-teman wartawan, bersama-sama kita optimistis dan membantu menumbuhkan sikap positif hingga pandemi ini usai. Tentunya agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini kembali normal dalam waktu yang lebih cepat,” katanya. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya