JAKARTA'S EVENTS

Matahari Terbit Menyambut Presiden Prabowo

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Ketua Umum KRIS (Kill Covid-19 Relief International Services) Adharta Ongkosaputra menyaksikan acara Serah Terima Presiden Republik Infonesia dan Wakil Presiden melalui siaran langsung TV swasta, Minggu, 20 Oktober 2024.

Adharta mengaku kendati badan lagi kurang sehat tapi hati cukup senang karena semua berjalan baik. "Saya rasa Tuhan ikut campur tangan dan memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara kita tercinta Indonesia," ucapnya ketika dihubungi PATADaily.id, Minggu (20/10/2024).

Adharta memberikan catatan, yakni pidato Presiden Prabowo sangat bagus dan memgena bagi negeri ini. "Saya menggarisbawahi beberapa hal dan menurut saya akan menjadi sebuah dasar pemerintahan yang kuat stabil dan berkemampuan. Kita tidak menjadi negara yang iiku-ikutan arus saja tetapi akan menjadi negara yang bisa mengambil keputusan. Dan memiliki bargaining power bagi kehidupan bernegara dan berbangsa," terangnya.

Menurutnya, KRIS akan menjadi bagian dari pendampingan pemerintah terutama memberikan masukan tentang penamganan stunting secara komprehensif dimana menjadi catatan bahwa Anggaran Negara dalam APBN terbesar nomor dua setelah pendidikan adalah penanganan stunting.

"Selagi kita, KRIS mampu, maka saya akan segera menggeraklan segala potensi yang dimiliki KRIS untuk membantu Pemerintah. Setuju sekali kalau saya daripada mengkritik pemerintah dengan segala caci maki lebih baik kita berbuat sesuatu yang berguna bagi bamgsa dan negara," urainya.

Adharta menuturkan bahwa pilihan KRIS masuk dalam agenda PPSA (Percepatan Penanganan Stunting Anak) di Kabupaten TTU yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah sangat tepat. Dan, lanjutnya, tentunya perlu kita pelajari dan kita tingkatkan.

Namun, katanya, kita tidak terlepas dari bantuan baik moril maupun materiil. "Apalah artinya KRIS jika tanpa bantuan Anda, bantuan pemerintah dan bantuan pengusaha," sebutnya.

Berikut beberapa harapan Adharta Ongkosaputra baik secara pribadi maupun secara umum:

Aspek pertama adalah berkelanjutan terutama pembangunan infrastruktur. Melanjutkan pembangunan yang dicanangkan pemerintahan sebelumnya untuk menuju Indonesia Emas 2045 wajib dijalankan dan perlu penanganan lebihefisiaen dan berkemampuan, seperti mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam keterbatasan anggaran.

"Pembangunan Ekonomi Khusus, pembangunan infrastruktur menjadi penting," ungkapnya. Selain itu, lanjutnya, aspek kebijakan yang pro-rakyat dan tidak memberatkan terutama dalam tantangan fiskal. Pemerintah baru harus berhati-hati dalam pengelolaan anggaran negara agar tidak mengorbankan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pajak atau pemotongan subsidi yang berlebihan," tuturnya.

Bagi Adharta, aspek pendidikan juga menjadi harapan agar pemerintah dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menunjuk pimpinan disektor tersebut yang memiliki kompetensi tinggi dan fokus pada pengembangan sumber daya manusia.

"Kesimpulan saya adalah Pemerintahan Prabowo-Gibran harus bergerak cepat dan efektif dalam. mengeksekusi program-program prioritas dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan antara keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan sosial," ujarnya.

Adharta menjelaskan, seperti halnya menatap matahari terbit di pagi hari masih banyak hambatan baik internal maupun eksternal. Namun, pengharapan masih tetap diletakkan baik dalam doa maupun bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

"KRIS masih tetap konsisten membantu pemerintah khususnya dalam bidang edukasi terhadap kesehatan," katanya. Ia berharap semoga Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat bimbingan, arahan, perlindungan dan berkat dari Allah SWT. (Gabriel Bobby)

 

Artikel Lainnya