JAKARTA'S EVENTS

Komitmen KRIS Edukasi Stunting

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Permasalahan stunting di negeri ini kini menjadi salah satu perkerjaan besar yang perlu menjadi perhatian utama semua elemen bangsa Indonesia. Penanganan masalah stunting juga menjadi fokus kerja salah satu organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Kill Covid-19 Relief International Services (KRIS).

Tekad KRIS ini disampikan para pengurusnya saat bertemu Maria Endang, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan saat berkinjung ke kantornya, pada Rabu (19/6/2024), sembari mengenalkan jajaran pengurus yang terdiri dari para akademisi dan pendidik dari Universitas Atmajaya, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Kristen Krida Wacana.

Adharta Ongkosaputra selaku Ketua Umum KRIS menjelaskan, KRIS adalah sebuah perkumpulan masyarakat yang dibentuk saat Indonesia menghadapi serangan pandemi covid-19. Saat itu KRIS terlibat langsung dalam mengatasi covid-19 melalui penanganan masyarakat yang terkena Covid-19 dan penyebaran Vaksin ke masyarakat.

"Setelah selesai penanganan covid-19, dan berdirinya jaringan yang kuat dan keterlibatan berbagai unsur masyarakat yang luas, maka KRIS kini memiliki tujuan baru dan tidak berhenti karena berlanjut bergerak membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi stunting," ungkap Adharta.

Menurut Adharta, KRIS serius untuk terlibat dalam penanganan stunting di Tanah Air agar sumber daya manusia (SDM) bisa berdaya saing dalam mencapai Indonesia Emas 2045. "Rencananya KRIS akan bergabung dalam LENSA untuk bersama dengan berbagai pihak yang ada di dalam negeri bersama pemerintah guna menangani stunting di Indonesia," katanya ketika dihubungi patadaily.id, Kamis (20/6/2024).

Adharta mengatakan, LENSA adalah Lembaga Edukasi Nasional Stunting Anak (Action). "KRIS akan terlibat dalam LENSA untuk edukasi stunting bagi masyarakat Indonesia. Ada dr Jusuf Kristianto yang merupakan pakar edukasi KRIS yang selama ini dikenal banyak pengalamannya dalam membina dan memberdayakan masyarakat," tuturnya.

Adharta menyabut LENSA akan segera di-launching guna mendukung penanganan stunting di Tanah Air. Saat ini, lanjutnya, KRIS masih berjalan dengan dukungan sejumlah pihak yang juga peduli dengan aksi kemanusiaan yang dilakukan KRIS.

"Boleh dibilang KRIS saat ini masih jalan sendiri. Sementara ada yang dukung tetapi masih sangat terbatas. Dukungan untuk KRIS itu datang dari Wings Group," ungkapnya. Tak ketinggalan, ucap Adharta, KRIS juga akan merangkul beragam pihak, baik itu pemerhati dan organisasi nasional, yakni Indonesia Tionghoa atau INTI, Rotary International Club, Lions Club International, Yayasan Atmadjaja, Unika Atmadjaja, Rumah Sakit Atmadjaja, Frans Seda Foundation, Yayasan Adharta, Yayasan Taruma Negara, Perkumpulan HUSADA, media massa Gatra dan Kompas, Yayasan Supriyadi Universitas Atmadjaja Yogyakarta, Tanoto Foundation, PT Bio farma, PT Kalbe Farma, PT Dexa, Wings Group, Pat Nirwana Lestari, Kacang Garuda, Garuda Indonesia, dan Telkom.

"Dan beberapa institusi lain yang dulu bekerja sama dengan KRIS dalam penanganan Covid-19," terangnya. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya