PATADaily.id - Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) berkolaborasi dengan PT Anggana Catur Prima dan Association of Culinary Professionals (ACP) Indonesia menggelar kompetisi memasak antarpelajar SMA/SMK jurusan Tata Boga dengan tajuk “Koki Muda Koepoe Koepoe”.
Kompetisi ini dinilai mampu mengangkat subsektor kuliner sekaligus mengembangkan talenta memasak generasi muda.
“Dari 17 subsektor ekraf, kuliner masuk ke dalam 3 subsektor unggulan yang memberi dampak ekonomi kreatif signifikan di Indonesia. Dengan inisiatif Koki Muda Koepoe Koepoe ini tentu banyak sekali lapangan pekerjaan yang bisa diciptakan. Dorongan dari Kementerian Ekraf akan membuat kolaborasi hexahelix bisa berjalan antara dunia usaha, pendidikan, dan pejuang ekraf sehingga mampu memperkuat ekosistem ekonomi kreatif tanah air,” kata Wakil Menteri (Wamen) Ekraf, Irene Umar, saat menghadiri Press Conference Kompetisi “Koki Muda Koepoe Koepoe” di kantor Anggana Catur Prima, Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.
Koki Muda Koepoe Koepoe merupakan kompetisi menciptakan makanan khas Indonesia secara kreatif, inovatif, dan kaya cita rasa dengan menggunakan berbagai rempah-rempah khas Indonesia dari Koepoe Koepoe. Kompetisi ini melibatkan 45 sekolah dan 657 tim dari 3 kota: Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Mereka semua akan berkompetisi untuk melewati babak Roadshow, Bigbang, dan Grand Final.
"Keberadaan Kompetisi Koki Muda Koepoe Koepoe bukan hanya mendidik dan mengangkat budaya bangsa, tetapi juga menguatkan perputaran ekonomi. Ada potensi besar dan persiapan talenta masak yang membentuk identitas maupun daya saing kuliner Indonesia ke kancah internasional. Ini juga menjadi upaya dari brand Koepoe Koepoe untuk melestarikan kekayaan cita rasa Indonesia sekaligus memperkenalkan rempah-rempah khas Indonesia kepada generasi muda," ungkap Wamen Ekraf yang didampingi Direktur Kuliner Andy Ruswar.
Sebagai merek yang telah menjadi bagian dari ekosistem kuliner Indonesia sejak 1942, Koepoe Koepoe ingin membuka ruang edukatif yang menginspirasi para calon chef muda untuk mengenal lebih dalam tentang rempah-rempah Indonesia.
"Melalui kompetisi ini, Koepoe Koepoe ingin punya platform edukasi untuk meningkatkan nilai-nilai kreativitas dan keterampilan dalam mengolah cita rasa warisan bangsa. Ini jadi bukti nyata komitmen Koepoe Koepoe untuk mengenalkan lebih dekat ragam rempah Indonesia bagi generasi muda," kata Harry Widjaja sebagai CEO PT Anggana Catur Prima.
Sementara itu, Presiden ACP Indonesia Chef Rafael Triloko Basanto mengatakan bahwa kegiatan ini menciptakan ruang kompetisi yang sehat, edukatif, dan bergengsi untuk melahirkan pelajar-pelajar berprestasi di bidang kuliner.
"Kompetisi Koki Muda Koepoe Koepoe akan menimbulkan bibit-bibit baru dalam industri kuliner. Ini menjadi tonggak penting dalam pendidikan kuliner generasi muda. Dengan demikian kompetisi ini bisa mencetak generasi chef Indonesia yang siap bersaing secara global," imbuh Chef Rafael.
Selaras dengan pernyataan tersebut, salah satu juri Kompetisi Koki Muda Koepoe Koepoe Chef Ronald Tekilov mengungkap bahwa kompetisi ini menjadi suatu langkah penting untuk regenerasi chef Indonesia yang punya rasa, punya karakter, dan bangga akan identitasnya.
"Ini menjadi suatu gebrakan kompetisi yang membuka ruang untuk berkreasi, terutama dalam penggunaan rempah lokal. Talenta-talenta muda dalam bidang kuliner tersebut harus menciptakan sesuatu yang otentik. Mudah-mudahan geliat masa depan kuliner Indonesia yang berada di tangan generasi muda bisa lebih berani berinovasi," tambah Chef Ron. (Gabriel Bobby)