PATADaily.id - JAS Airport Services (JAS) kini menghadirkan layanan Cek Kesehatan (Travel Health Check) terintegrasi, mencakup Tes Swab Antigen dan PCR, pengecekan kelengkapan dokumen, pendampingan saat check-in dan imigrasi, pemberian sanitasi kit dan bungkus / disinfectant bagasi, sekaligus bekerja sama dengan instansi transportasi dan beberapa hotel untuk karantina maupun transit.
Perubahan regulasi perjalanan dalam masa pandemi COVID-19 sering menyebabkan penumpang maskapai penerbangan menghadapi ketidakpastian dan kecemasan dalam mengatur perjalanan mereka.
Seperti keputusan Tes PCR maupun Rapid Test Antigen yang diwajibkan untuk perjalanan udara jika memasuki maupun meninggalkan Jakarta dan Denpasar maupun banyak tujuan internasional.
Oleh sebab itu JAS lewat salah satu produknya yaitu ASA (Airport Special Assistance) kembali mengoptimalkan komitmennya dalam layanan ground handling penumpang yaitu dengan menghadirkan layanan Cek Kesehatan (Travel Health Check).
Melalui layanan ini, penumpang yang hendak berangkat atau datang dari negara manapun dengan menggunakan maskapai apapun, selain mendapatkan kejelasan tentang regulasi perjalanan, mereka juga akan mendapatkan perlindungan optimal baik mulai dari persiapan perjalanan sampai dengan keberangkatan mereka maupun kedatangan mereka di area jangkauan JAS.
Layanan Cek Kesehatan (Travel Health Check) mampu memberikan hasil Tes Swab Antigen dalam waktu maksimal 1 jam dan Tes PCR dalam waktu 6 jam atau keesokan harinya.
Dalam hal ini, JAS bekerja sama dengan 4 rumah sakit bertaraf internasional seperti Rumah Sakit Medistra, Rumah Sakit Pondok Indah Group, Rumah Sakit Siloam, dan Rumah Sakit Premier, meliputi Jakarta, Denpasar, Jogjakarta, Medan, dan Surabaya.
Penumpang dapat memilih rumah sakit terdekat domisili mereka dan pelayanan dapat dilakukan baik secara drive thru ke rumah sakit maupun dilakukan di rumah atau hotel.
Selain tes COVID-19 untuk persiapan perjalanan maupun saat di bandara, penumpang juga akan didampingi oleh asisten pribadi yang bertugas memberikan bantuan saat check-in, imigrasi, paket sanitasi dan bungkus bagasi atau disinfectant bagasi.
Asisten tersebut juga akan membantu memeriksa kesesuaian dokumen penumpang dengan peraturan di negara atau maskapai.
Menurut Nina Violenty, Head ASA, masih banyak sekali penumpang yang kurang memahami regulasi perjalanan yang sifatnya dinamis.
Nina percaya bahwa layanan cek kesehatan yang terintegrasi ini akan membuat penumpang merasa nyaman dan aman.
"Hampir 85% pelanggan yang menggunakan layanan kami adalah penumpang internasional, yang memang jelas membutuhkan Tes PCR, bukan sekedar Rapid Test biasa. Jadi dengan Tes PCR 6 jam, mereka akan bisa terbang dengan nyaman," kata Nina dalam siaran pers yang diterima patadaily.id, Kamis (17/12/2020).
Di tahun 2020, JAS lewat layanan ASA-nya telah menangani sekitar 17,000 penumpang. Tidak hanya penumpang komersial, melainkan juga jamaah umrah.
Khusus umrah ini biasanya layanan yang diberikan berupa jasa pendampingan selama berada di bandara, para jamaah juga dapat dibantu selama proses check-in, tes PCR, tracking bagasi, dan penyediaan lounge serta makanan.
ASA telah berdiri selama 9 tahun sebagai bagian dari layanan ground handling JAS dan memiliki kelebihan utama yaitu akses informasi real time sehingga dapat melakukan koordinasi yang efektif untuk kedatangan atau keberangkatan penumpang.
Pada 2019 lalu, ASA meluncurkan aplikasi seluler untuk mempermudah para penumpang melakukan pemesanan. (Gabriel Bobby)