TRAVEL

HIN dan TWC Sepakat Head of Agreement Pengelolaan The Manohara Hotel Yogyakarta

post-img

Istimewa

PATADaily.id - Program holding Hotel BUMN secara konsisten dijalankan oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN) bersama dengan berbagai BUMN pemilik hotel.

Setelah di-launching tahun 2021 silam, program holding hotel yang bertujuan mengoptimalisasi hotel-hotel milik BUMN menunjukan progres yang sangat baik.

Dari sisi operatorship, saat ini sudah terdapat 31 hotel BUMN yang dikelola oleh PT Hotel Indonesia Group (HIG) yang merupakan anak perusahaan HIN.

Progres tersebut akan terus di laksanakan hingga nantinya seluruh hotel BUMN dapat dikelola di dalam satu operatorship.

Sebagai bagian dari satu ekosistem InJourney, HIN dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Jumat, 17 Maret 2023 menandatangani Head of Agreement sebagai awal mula proses pengelolaan The Manohara Hotel Yogyakarta.

Penandatanganan dilakukan oleh tiga pihak diantaranya Christine Hutabarat, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Febrina Intan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko serta Rizal Ruriko Kasim, Direktur Utama HIG.

Turut hadir dalam acara tersebut, M Ariadevi Hermaini selaku Direktur Operasi dan Portofolio Binis PT Hotel Indonesia Natour beserta jajaran direksi dan VP dari ketiga perusahaan.

Momentum penandatanganan Head of Agreement antara HIN,TWC dan HIG merupakan milestone agar selanjutnya dapat ditingkatkan dalam bentuk Hotel Management Agreement (HMA).

Christine Hutabarat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi kepada TWC atas terselenggaranya penandatanganan HOA ini, walaupun masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, HIN sangat yakin dengan kepercayaan dan dukungan dari seluruh jajaran TWC, proses-proses kedepanya akan berjalan lancar.

"Kedepannya, setelah The Manohara Hotel Jogjakarta, HIN juga akan bekerja sama dengan AP 1, AP 2, Sarinah, ITDC dan BUMN lainnya untuk dapat menjadi pengelola hotel-hotel yang mereka miliki, diharapkan ini akan dapat memperkuat brand positioning hotel-hotel milik BUMN serta memperluas market share dari setiap hotel BUMN ketika berada di dalam satu jaringan/Indonesia Hotel Chain. Program ini sebenarnya merupakan salah satu turunan dari buku putih Program Holding Hotel dimana untuk memperkuat daya saing/competitiveness hotel-hotel BUMN, diperlukan merajut portofolio hotel-hotel miliki BUMN di dalam satu Operatorship," lanjut Christine dalam keterangan resmi.

Adapun HIG saat ini menaungi berbagai brand hotel mulai dari hotel bintang tiga sampai hotel bintang lima, dan kedepannya di dalam proses holding hotel BUMN, hotel-hotel yang dikelola oleh HIG diusulkan untuk dilakukan rebranding menjadi “Meru” untuk hotel bintang 5, "Truntum" untuk hotel bintang 4, dan "Khas" untuk hotel bintang 3.

Selain tiga brand tersebut, HIG juga mengelola brand lainnya seperti Grand Inna, Inna, Jatiluhur Valley & Resort dan Cordia Hotel.

Dengan ditambah The Manohara hotel Yogyakarya, total dikelola yaitu 32 unit hotel dengan total 4.242 kamar yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan berbagai potensi yang akan dapat dicapai ke depan, diharapkan pengelolaan The Manohara Hotel Yogyakarta dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada para stakeholder, shareholder, serta industri hospitality dan pariwisata Indonesia.

"HIN melalui HIG akan terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dan standarisasi bertaraf internasional untuk meningkatkan kepercayaan para pihak. Kami optimis bisa menjadi salah satu jaringan hotel operator terbesar di Indonesia dan dapat bersaing dengan hotel chain internasional," tambah Christine.

“Kebutuhan akomodasi menjadi bagian penting untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan Nusantara dan mancanegara. Adanya sinergi ini, tentunya diharapkan bisa memberikan sentuhan baru yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia," jelas Febrina Intan.

"Penguatan sinergitas antara PT TWC, PT HIN, dan PT HIG ini, merupakan langkah strategis dalam rangka mengakselerasi program InJourney dengan menjunjung tinggi keramahtamahan dan keragaman budaya Indonesia di mata dunia. Dan kolaborasi ini pun, menjadi nafas baru bagi industri pariwisata di Indonesia untuk mendukung kebangkitan sektor pariwisata dan siap mengorkestrasi misi pengembangan pariwisata Indonesia," ungkap Rizal. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya