CULTURAL/HERITAGE

Halimah Munawir Menulis Novel PADMI untuk Edukasi Budaya

post-img

PATADaily.id - Halimah Munawir mengaku novel PADMI ia tulis ketika masa pandemi covid-19 yang merebak di Tanah Air beberapa waktu lalu. Halimah Munawir, seorang budayawan nasional ini menjelaskan bahwa dirinya tak mau hidupnya sia-sia hanya karena ada covid-19 sehingga Halimah begitu semangat menulis novel PADMI

Karenanya Halimah Munawir, pemilik Rumah Budaya HMA yang ada di Mega Mendung kawasan Puncak, Bogor ni tetap semangat mengisi hari selama pandemi yang dialami Indonesia dengan menulis novel PADMI.

"Proses kreatifnya dalam menulis novel PADMI saya lakukan pada masa pandemi covid-19. Saya tidak mau berdiam diri sebab bagi saya waktu sangat berharga yang membuat saya menulis novel PADMI sambil bertahan hidup karena covid-19," ucapnya ketika dihubungi pada akhir pekan lalu.

Halimah menuturkan bahwa untuk mengisi waktu ketika covid-19 mengganas ketika itu adalah dengan merancang untuk menulis novel. Saat itu, lanjutnya, Halimah pun terbayang aktivitas penari di Rumah Budaya HMA yang terpaksa harus berhenti.

Maka mulai disusun sub judul dengan beberapa bagian bab. "Lalu saya pun teringat dengan batik-batik floklore koleksi saya. Dalam batik maupun tari sangat erat akan filosofi yang juga merupakan kekayaan negeri yang tak ternilai serta adiluhung yang belum banyak dikuak oleh para penulis, termasuk tentang kehifupan kerajaan. Singkat certa jadilah PADMI (calon permaisuri yang terbuang," tuturnya.

Halimah mengutarakan bahwa dirinya dalam setiap menulis novel selalu mencoba tidak hanya membangun sebuah karakter melainkan juga mengedukasi serta mengangkat hal-hal bersifat mitos yang tetap melegenda hingga saat ini dengan detail.

Halimah bersyukur buku PADMI yang semula sedianya hany dicetak terbatas di Penerbit Diomedia sebagai penghargaan pada diri saya sendiri rupanya mendapat sambutan positif sehingga bisa mencapai angka hampir 60.

Ketika launching, lanjutnya, banyak respons antusias sehingga PADMI pertama diolah kembali dengan lebih baik dan dibuat cetakan ke-2 oleh Balai Pustaka yang kemudian dua minggu lalu OBOR SASTRA membedah PADMI di PDS Taman Ismail Marxuki. 

"Alhamdulillah di luar dugaan novel ini yang mengangkat seni tari dan budaya rupanya digandrungi juga oleh generasi Z. Tanggal 2 Februari 2024 sahabat-sahabat Kelompok Studi Proklamasi mengkaji novel PADMI. Alhamdulillah banyak yang hadir," terangnya. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya