PATADaily.id - Filipina memandang Indonesia menjadi salah satu pasar pariwisata yang penting dan menjanjikan.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Market Development Head for Indonesia Philippine Department of Tourism (PDOT)/Departemen Pariwisata Filipina Buena Carla F Zaldivia.
"Indonesia tetap menjadi pasar penting bagi Filipina dan menempati peringkat ke-13 sebagai negara yang dengan jumlah kedatangan wisatawan tertinggi sebelum pandemi," kata Carla dalam B2B Roadshow.
Acara B2B Roadshow yang digelar PDOT atau Departemen Pariwisata Filipina bersama ASTINDO untuk mempromosikan negara Kepulauan Filipina kepada masyarakat Indonesia.
"Per 30 November 2022, wisatawan Indonesia menempati peringkat ke-13 dalam daftar ini (kunjungan wisman-red)," ujar Carla.
Rangkaian roadshow PDOT atau Departemen Pariwisata Filipina di Indonesia digelar di tiga kota besar yakni Jakarta, Surabaya dan Bali.
Pada kesempatan ini, PDOT bekerja sama dengan mitra perdagangan Filipina di bidang travel dengan mengajak para mitra untuk mengikuti serangkaian kegiatan roadshow.
"Kami sangat senang dengan hubungan bisnis yang akan terbentuk dan berkembang melalui roadshow ini. Kami percaya mitra kami dari perdagangan perjalanan Filipina dan mitra Indonesia akan mendapatkan pertukaran yang menguntungkan bagi kedua negara," ucap Carla.
Dalam sesi B2B Tabletop, seluruh partisipan berkesempatan untuk mempresentasikan produk dan layanan yang mereka tawarkan kepada setidaknya 90 biro perjalanan di Jakarta, 60 biro perjalanan di Surabaya, dan 40 biro perjalanan di Bali.
Adapun Filipina dipandang sebagai negara yang kaya akan unsur kebudayaan, sejarah, kuliner, dan nilai-nilai keramahtamahan yang membuat wisatawan dapat merasakan pengalaman baru yang mungkin belum pernah dirasakan sebelumnya.
"Ke depannya kami berharap melalui seluruh rangkaian roadshow ini, akan ada banyak pelaku perjalanan wisata di Indonesia yang dapat memfasilitasi berbagai penawaran wisata ke Filipina yang dapat dipilih oleh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Sementara Paulo Benito S Tugbang selaku Office of Product and Market Development Director PDOT dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pemilihan Indonesia sebagai negara pertama percontohan roadshow PDOT ini karena potensi pasar yang sangat menjanjikan dari Indonesia terutama nanti pada 2023 mendatang.
Menurutnya, sebelum pandemi ada sekitar 70 ribu hinga 80 ribu wisatawan dari Indonesia berkunjung ke Filipina setiap tahunnya.
"Ini angka yang bagus untuk kami sehingga kedepannya bisa terus ditingkatkan dengan adanya roadshow ini," ujarnya.
Paulo mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan menjadi esuatu yang penting bagi industri pariwisata Filipina.
Namun yang lebih diharapkan adalah jumlah pembelanjaan (spending) dari wisatawan ketika berkunjung.
Ketua Astindo DPD Bali Simon Purwa mengatakan roadshow ini juga penting tak hanya untuk Filipina saja tetapi juga imbasnya untuk industri pariwisata di Indonesia.
Simon mengatakan dengan semakin banyak wisatawan Indonesia ke banyak destinasi di Filipina maka harapannya penerbangan antar dua negara akan terus berkembang yang sejauh ini penerbangan langsung Filipina hanya dua maskapai penerbangan dari Bali. (Gabriel Bobby/berbagai sumber)