PATADaily.id - Jakarta - Peran perempuan Indonesia dalam sektor-sektor penting seperti pariwisata dan ekonomi kreatif sangatlah signifikan. Di sektor pariwisata, perempuan memegang peran penting sebagai pemimpin bisnis, penggerak budaya lokal, dan agen perubahan sosial.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati ketika dihubungi patadaily.id, Senin (22/4/2024). "Mereka (perempuan) berkontribusi dalam berbagai bidang seperti manajemen hotel, agen perjalanan, pedagang lokal, dan pelaku seni dan budaya," tuturnya.
Sementara, lanjutnya, di sektor ekonomi kreatif, perempuan Indonesia tidak hanya berperan sebagai pelaku bisnis, tetapi juga sebagai kreator konten, desainer, pengusaha kecil, dan pelaku seni yang mendukung pertumbuhan industri kreatif. Fetty menerangkan, kontribusi perempuan negeri ini dalam menciptakan produk dan layanan inovatif serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia secara global sangatlah berharga bagi pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Adapun setiap tahun pada 21 April diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia. Fetty adalah sosok perempuan negeri ini berhasil memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air sehingga dirinya layak disebut Kartini di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Fetty mengaku memiliki harapan besar untuk masa depan sektor-sektor ini di Indonesia. Ia berharap agar Indonesia dapat terus mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan dengan memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat.
"Saya juga berharap agar perempuan Indonesia semakin didorong dan didukung untuk berperan aktif dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif, baik sebagai pemimpin bisnis, pengusaha kreatif, maupun sebagai pekerja yang berkontribusi secara kreatif dan berdaya saing," urainya.
Kendati demikain, Fetty tak menampik masih ada sejumlah kendala yang dihadapi perempuan Indonesia yang bergerak dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air. "Kendala yang dihadapi oleh perempuan Indonesia dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih sangatlah beragam. Salah satunya adalah akses terhadap pendanaan dan modal usaha yang seringkali masih sulit diakses oleh perempuan, terutama yang berada di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan ekonomi," ungkapnya.
Tantangan lainnya, lanjutnya, termasuk kesenjangan dalam akses pendidikan dan pelatihan, peran gender yang terkadang masih membatasi mobilitas dan partisipasi perempuan dalam industri, serta kurangnya jaringan dan dukungan bagi perempuan yang ingin berkembang dalam karir atau bisnis di sektor tersebut.
Oleh karena itu, menurut Fetty, upaya mengatasi kendala-kendala ini perlu dilakukan melalui kebijakan yang inklusif, program pembinaan dan pelatihan khusus untuk perempuan, serta dukungan dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dalam sektor pariwisata dan ekonomikreatiff. (Gabriel Bobby)