PATADaily.id - Sebagai instansi yang berlokasi di Sumatera Utara, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) siap mengikuti kebijakan aerah terkait pemberlakuan protokol New Normal.
"Saat ini SOP Protokol New Normal pariwisata bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Sumatera Utara, termasuk ke Danau Toba sedang disusun dengan melibatkan beberapa stake holder seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut, Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, DPRD Sumut dan beberapa stake holder lainnya. SOP ini tentunya disusun dengan memenuhi standar Gugus Covid-19 Nasional agar dapat dijadikan acuan bagi pelaku industri pariwisata dan para wisatawan yang berkunjung di Kawasan Danau Toba. Sementara dari Kemenparekraf/Baparekraf juga menurunkan Program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) sebagai bagian dari upaya pemulihan destinasi wisata setelah terpuruk karena pandemi covid-19,"papar Arie Prasetyo, Direktur Utama BPODT ketika dihubungi patadaily.od, Jumat (19/6/2020).
Ia menjelaskan, untuk Kawasan Danau Toba, rencananya dalam waktu dekat BPODT akan menjalankan program tersebut, tentunya melakukan koordinasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf.
Kemudian, lanjutnyq, sebagai tindak lanjut program tersebur, akan dilaksanakan program semacam sertifikasi untuk amenitas yang telah menjalankan protokol New normal sesuai standar yang ditentukan.
"Semua ini kita laksanakan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar kembali berwisata ke Kawasan Danau Toba dan menggerakkan kembali roda perekonomian," ucapnya.
Arie mengatakan, untuk penanganan wisatawan yang akan berkunjung di kawasan Danau Toba masih diberlakukannya pembatasan akses keluar masuk di setiap perbatasan antarkabupaten dan bagi pengemudi yang bukan beralamat di wilayah tersebut tidak diperkenankan masuk, namun hal itu terjadi sebelum pemerintah memberlakukan new normal.
"Untuk saat ini masih diberlakukan namun sudah tidak terlalu ketat melihat dari kepadatan yang ada dan tetap diberlakukan pengecekan potokol covid-19 seperti masker dan cek suhu badan. Kita juga secara berkala berkoordinasi dengan Gugus Covid-19 Kabupaten di Kawasan Danau Toba untuk memantau situasi yang berkembang di setiap Kabupaten sebagai referensi kebijakan di sektor pariwisata di masa pandemi ini. Sedangkan untuk penanganan karyawan dan pejabat di lingkungan Badan Otorita Danau Toba dalam masa bencana nasional ini mengacu pada surat edaran yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, selaku instansi induk dari BPODT, dimana edaran tersebut memberlakukan WFH dan jadwal piket bergantian bagi karyawan serta pemberian injeksi vitamin C, rapid test dan pemberian daya tahan tubuh yang diharapkan dapat melindungi karyawan dari paparan virus covid," urainya.
Terdapat pula, lanjutnya pembatasan perjalanan dinas bagi pegawai BPODT dengan tujuan meminimalisir risiko terpapar covid-19.
Arie menerangkan, melihat kondisi industri pariwisata nasional dan global, mau tidak mau BPODT realistis untuk mengkoreksi target market baik untuk wisman maupun wisnus, khusunya target jumlah kunjungan.
"Kondisi penerbangan domestik maupun internasional yang belum stabil dan protokol perjalanan wisatawan yang masih memerlukan banyak persyaratan kesehatan, tentunya berpengaruh besar terhadap angka kunjungan. Untuk sementara, di awal pemberlakuan protokol new normal ini, fokus pada kunjungan wisatawan lokal dari sekitar Kawasan Danau Toba adalah langkah yang paling
mungkin diambil," paparnya.
Untuk promosi, katanya, pariwisata di masa pandemi covid-19 ini memang mengalami banyak kendala dikarenakan banyaknya pembatalan pameran pariwisata/travel fair baik di dalam maupun luar negeri dan akan sangat berisiko apabila memaksakan melakukan sales mission ke pasar-pasar utama wisatawan di masa pandemi ini.
"Deputi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf sebagai induk kami dalam hal pemasaran pariwisata pun telah membatalkan keikutsertaan dalam berbagai pameran pariwisata/travel fair di dalam maupun luar negeri. Sebagai gantinya, saat ini kami menguatkan promosi melalui media digital di own media kami yaitu website laketoba.travel dan akun media sosial instagram @wonderlaketoba dan @Otorita.danautoba. Tak lupa kami sisipkan konten-konten bermuatan protokol new normal dalam berwisata di dalam bentuk video dan flyer," tuturnya.
Menurutnya, setiap daerah memiliki strategi masing-masing dalam menghadapi new normal, menyesuaikan dengan perilaku warga, dan permasalahan di masing-masing daerah yang berbeda beda.
"Untuk di Danau Toba sendiri, berhubung Danau Toba terletak di beberapa kabupaten yang berbeda maka dari itu pembuatan SOP protokol kesehatan dalam berwisata haruslah seragam dan dapat merangkul semuanya agar tidak menyulitkan pelaku usaha dan wisatawan yang
berkunjung. Kita juga akan memberikan validasi berupa plang pemberitahuan bagi pelaku usaha yang sudah berkomitmen dalam menerapkan protokol covid-19 di objek wisata yang mereka kelola sehingga memudahkan bagi wisatawan dalam menentukan tujuan berwisata. Kami juga berencana untuk menguatkan paket-paket wisata family trip dalam kelompok kecil seperti tracking, bersepeda, jetski kayak dan lainnya karena kedepan wisata wisata yang seperti itu mungkin akan lebih diminati daripada wisata dalam jumlah besar yang mana ada kepadatan dan keramaian didalamnya," tambahnya. (Gabriel Bobby)