JAKARTA'S EVENTS

Berburu Cuan di Tahun Ular

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Portal berita nasional pertama di Indonesia dengan tiga bahasa (bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Mandarin), Netralnews.com (NNC) sukses menyelenggarakan webinar di awal tahun 2025. Mengambil tema "Berburu Cuan di Tahun Ular", webinar yang berlangsung Rabu (26/2/2025) diikuti oleh ratusan peserta dengan berbagai latar belakang.

Tidak hanya menampilan para pembicara andal: Managing Director PT Gaya Prima Abadi Distributor GESKE Indonesia, Samara Malinda Hutabarat, Rhesa Yogaswara, Wakil Ketua Umum UKM IKM Nusantara dan praktisi BaZi, Yorita Laksmi, event online NNC ini juga memberikan banyak sekali ilmu kepada para peserta.

Strategi Bisnis Meraup Cuan di Tahun Ular 2025

Managing Director PT Gaya Prima Abadi Distributor GESKE Indonesia, Samara Malinda Hutabarat sebagai salah satu pembicara dalam webinar membeberkan sejumlah strategi yang perlu diterapkan dalam menjalankan bisnis di tahun ini.

Strategi tersebut meliputi adaptasi, mengikuti tren pasar, berinovasi, pemanfaatan teknologi, manajemen bisnis, serta membangun koneksi dan jaringan.

"Membaca momentum bisnis di tahun 2025 ini yang dikenal dalam astrologi China sebagai tahun ular yang sering dikaitkan dengan kelicinan strategi, adaptasi, dan keputusan bisnis yang cepat," ujar Samara.

"Apa artinya bagi dunia bisnis? Tahun ini diprediksi akan menghadirkan tantangan ekonomi global dan perubahan cepat dalam referensi konsumen," sambungnya.

Soal tren dan inovasi, Samara mengatakan bahwa pelaku bisnis hendaknya tidak hanya mengikuti perubahan atau perkembangan yang terjadi di masyarakat, tetapi juga bagaimana berinovasi untuk menciptakan tren sendiri.

"Mencari cuan di tahun 2025 bukan hanya soal ikut tren, tapi kita harus menciptakan trennya itu sendiri. Dan banyak bisnis gagal karena hanya mengikuti hype tapi mereka tidak memahami kebutuhan pasar yang sesungguhnya," tuturnya.

Dalam hal ini, Samara menekankan pentingnya fokus pada value dari produk yang ditawarkan kepada konsumen.

"Jadi bukan hanya menghasilkan produk, tetapi harus fokus dengan valuenya. Karena konsumen itu makin selektif, jadi harus mencari value bukan sekadar barang atau jasa yang dijual," bebernya.

Kemudian pemanfaatan teknologi dalam berbisnis, lanjutnya, sangat penting dalam membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pengalaman bagi konsumen.

"Kita juga harus memanfaatkan teknologi sebagai laborated, AI (kecerdasan buatan), analisis data, dan digitalisisi bukan lagi sekadar tambahan tetapi rekomendasi utama dalam menjalankan bisnis di era ini," paparnya.

Selain itu, sebut Samara, koneksi dan jaringan juga diperlukan dalam berbisnis. "Koneksi dan jaringan juga sangat penting. Dan di tahun 2025 menuntut strategi yang kolaboratif yang lebih luas, baik dengan mitra bisnis, komunitas, maupun pelanggan," jelasnya.

Kesuksesan UMKM Tak Selalu Bergantung pada Modal

Sementara itu, Rhesa Yogaswara, Wakil Ketua Umum UKM IKM Nusantara menjelaskan, permodalan memang menjadi salah satu masalah klasik yang selama ini dihadapi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya. Namun, jika dilihat lebih lanjut, banyak usaha mikro kecil yang mampu mengembangkan usahanya meski tak mendapatkan suntikan modal dari pihak luar.

Berdasarkan pengalaman ketika memberikan pelatihan kepada para ibu-ibu pelaku UMKM, Rhesa menemukan bahwa usaha yang dijalankan sejatinya dapat berkembang lebih baik jika para pelaku usaha tersebut dapat memaksimalkan produk yang dijual dengan cara memahami bagaimana teknik menjual dan pemasaran.

"Ternyata tidak selalu permasalahan (UMKM) modal, ada faktor lain pelaku itu membutuhkan wawasan, referensi, benchmark, bahkan pendampingan. Inilah yang sebetulnya mereka butuhkan," ujar Rhesa.

Lebih lanjut ia memberikan contoh nyata bahwa ada salah satu ibu-ibu pelaku UMKM yang pernah ia temui yang usahanya berjualan donat, yang dititipkan di warung-warung menggunakan tupperware atau box plastik dengan tampilan seadanya.

Luar biasanya, lanjut Rhesa, jumlah penjualannya mencapai 500 buah per hari, dan dari situ dapat diasumsikan bahwa pendapatannya mencapai Rp1 juta per hari. Sehingga, menurutnya, modal bukanlah masalah utama bagi ibu tersebut.

Lebih lanjut, ia memberikan saran kepada ibu tersebut untuk memperbaiki produk dari sisi kemasan dan penampilan produk serta membuat orang lebih aware dengan produk yang dijual.

"Jadi bagaimana caranya orang yang datang. Kenapa nggak tupperware-nya dipasang logo, kenapa nggak dipasang neon box kecil di warung, jadi branding-nya dapat," katanya.

Tren Bisnis yang akan Berkembang Pesat di 2025

Tren bisnis yang akan berkembang dalam dua dekade mendatang akan sangat berkaitan dengan elemen api. Praktisi BaZi, Yorita Laksmi, mengungkapkan bahwa berdasarkan perspektif Feng Shui, tahun 2025 akan menjadi Tahun Ular Kayu yang dipengaruhi oleh energi api. Di tengah perkembangan teknologi dan gaya hidup yang semakin cepat, elemen api akan memainkan peran penting dalam berbagai sektor bisnis global.

Yorita menjelaskan bahwa dalam prediksinya, bisnis yang berhubungan dengan teknologi dan konektivitas, seperti kecerdasan buatan (AI) dan jaringan listrik, akan mengalami pertumbuhan yang signifikan.

“AI, misalnya, akan berkembang pesat. Namun, seperti api, jika kita terlalu panas, kita mudah emosi, yang membuat sektor-sektor seperti konsultan pengembangan diri dan kesehatan mental semakin berkembang,” kata Yorita.

Melihat perkembangan ini, ada beberapa sektor bisnis yang diprediksi akan berkembang pesat di tahun 2025 yang berfokus pada keseimbangan energi api. Berikut ini adalah beberapa sektor bisnis yang akan berkembang:

1. Bisnis Kesehatan Mental dan Pengobatan Holistik

Seiring dengan pergeseran energi, kesehatan mental semakin menjadi perhatian utama. Bisnis yang berfokus pada pengobatan holistik, yang menggabungkan metode pengobatan tradisional dan spiritualitas, diperkirakan akan berkembang pesat. Ini karena kesadaran akan pentingnya kesehatan emosional dan mental semakin tinggi, terutama di tengah stres kehidupan modern. Pengobatan alternatif dan konsultan pengembangan diri juga diprediksi akan semakin diminati oleh masyarakat.

2. Industri Kecantikan dan Penampilan

Energi api juga berkaitan erat dengan perawatan diri dan kecantikan. Tren di tahun 2025 akan membawa perkembangan positif di sektor kecantikan, terutama dalam hal kesehatan kulit dan penampilan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat diri dan menjaga kesehatan kulit diprediksi akan meningkat, memicu perkembangan industri kecantikan dan perawatan diri yang berbasis pada produk alami dan ramah lingkungan.

3. Daur Ulang dan Produk Ramah Lingkungan

Sektor bisnis yang berfokus pada keberlanjutan, terutama yang memanfaatkan bahan daur ulang, akan terus berkembang. Produk-produk ramah lingkungan yang menggunakan bahan bekas, seperti pakaian bekas atau kain perca, akan semakin diminati. Kearifan lokal dan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan juga menjadi faktor pendorong utama dalam tren ini, terutama di kalangan pasar UMKM yang berfokus pada produk ramah lingkungan dan daur ulang.

4. E-Commerce dan Pembelian Online

E-commerce tetap menjadi sektor bisnis yang berkembang pesat, seiring dengan gaya hidup yang semakin mengarah pada kemudahan dan kenyamanan berbelanja online. Pola hidup yang menghindari perjalanan fisik dan lebih mengutamakan pembelian daring akan terus menguntungkan sektor ini. Bagi UMKM, bisnis yang bergerak di bidang e-commerce memiliki peluang besar untuk berkembang dengan menawarkan cara yang lebih praktis dan efisien dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Dengan energi api yang mengiringi tahun 2025, sektor-sektor bisnis ini diharapkan akan tumbuh dengan pesat, membawa perubahan besar bagi kehidupan ekonomi global. Oleh karena itu, memanfaatkan peluang dalam sektor-sektor tersebut akan menjadi langkah strategis untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi bisnis di masa depan.

Acara webinar bertajuk "Berburu Cuan di Tahun Ular" yang digelar Netralnews.com (NNC) turut disponsori oleh Bank BRI, Bank BTN, Alfamart dan Swissbell Hotel. (Gabriel Bobby)

 

 

 

Artikel Lainnya