PATADaily.id Bali selama ini dikenal memiliki kebudayaan luhur dan adat istiadat yang dijunjung tinggi hingga saat ini.
"Teringat ucapan Bung Karno, Jika ingin melihat Majapahit datanglah ke Bali ! Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Dan saya tidak ingin meninggalkan leluhur saya, inilah yang membawa saya sampai ke Pulau Dewata," kata Sascha Poespo, seorang Fashion Artist & Consultant for SASCHARTIST ketika dihubungi patadaily.id, Jumat (13/11/2019).
Sascha menuturkan, meningkatkan pariwisata Bali yang bisa dirinya lakukan adalah melalui Bali Fashion Retreat. "Fashion adalah salah satu mata rantai perekonomian yang terus berkembang dengan cepat. Alih-alih ingin membuat Bali sebagai salah satu destinasi utama bagi pencinta fashion, tidak saja art, kekuatan kehidupan tradisional masyarakat dan kegiatannya menjadi inpirasi kuat bagi pekerja kreatif," urainya.
Perempuan berparas manis ini mengemukakan, Bali Fashion Retreat yang ia lakukan tidak semata-mata mempelajari konsep desain busana dan seni goresan saja namun juga belajar mengamati, terjun langsung dan berdiskusi tentang kebangkitan fashion di Bali.
Contohnya adalah mengenal Endek, yaitu wastra Bali yang sesungguhnya banyak diperoleh di pasar seni tradisional Klungkung.
Ia menjelaskan, kain khas tenun Bali ini memiliki karisma tersendiri bagi pemakainya. Sascha pun berbincang dengan salah satu pemilik kios Endek yang memulai bisnis pada 1986 silam, yakni Ni Nengah Munek yang mengatakan, proses pembuatan Endek pun memerlukan waktu dan akan terus dilestarikan walaupun perkembangan penjualan saat ini mesih belum bisa mengalahkan masa sebelum terjadinya Bom Bali. Rupanya kenangan buruk itu masih tersisa sampai sekarang dampaknya.
"Satu diskusi menarik bagi saya dan teman teman peserta Bali Fashion Retreat, apa yang dapat kami lakukan untuk mengembalikan kejayaan Endek sebagai salah satu peninggalan sejarah tradisional Bali. Terlebih lagi memperkenalkannya kepada fashion designer muda, pendatang baru untuk dapat melestarikan kekayaan negeri ini," tuturnya.
Adapun salah satu upaya adalah dengan mengadakan fashion show yang seperti tautan gayung bersambut dari pemerintah daerah Klungkung akan menghadirkan 8 fashion designer dari Bali bertepatan dengan pembukaan Pasar Seni Klungkung baru 21 Desember mendatang.
"Cahaya terang dan harapan baru menjadi pembuka langkah yang dapat memberi semangat Tahun Baru 2020. Semoga Bali Fashion Retreat dapat memberikan warna berbeda di bidang seni, fashion, dan desain," ujarnya. (Gabriel Bobby)