PATADaily.id - Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak tahun lalu dan pada awal tahun ini masih melanda negeri ini sehingga para stakeholders sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air berupaya pada 2021 menggarap potensi besar wisatawan Nusantara.
Hal tersebut tampak mengemuka dalam webinar Bincang Bisnis ASITA ke-26 yang mengusung tema Outlook Pariwisata Indonesia 2021 dari Perspective Industry yang bertepatan dengan memeringati hari ulang tahun emas ASITA ke-50.
Pada kesempatan ini, Ketua GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Didien Junaedy menuturkan bahwa pada 2021 ini menjadi pariwisata domestik yang terencana.
"Pariwisata Bali akan mulai booming akhir 2022," katanya. Ia menjelaskan bahwa bersama Kemenparekraf bisa untuk menggarap wisata domestik.
"Target 2022 pariwisata domestik dengan adanya recovery pariwisata Indonesia," ucapnya.
Sementara Ketua Umum DPP ASITA N Rusmiati menuturkan bahwa pihaknya pada Selasa, 5 Januari 2021 sudah bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno.
Rusmiati mengatakan, HUT ASITA ke-50 dihadiri 30 provinsi secara webinar dan bersama-sama potong tumpeng.
Sedangkan Sekjen DPP PHRI Maulana Yusran mengutarakan bahwa di 2021 adalah adanya paradigma pariwisata domestik.
"Sektor pariwisata adalah manusia yang bergerak ke suatu destinasi wisata," ucapnya. Pariwisata, lanjutnya adalah bertahan, recovery dan membangun.
"Pemerintah di 2021 juga harus fokus stimulus untuk pariwisata," ujarnya. Ia menambahkan, digital dipakai dalam proses untuk membantu pemesanan di hotel dan restoran namun tetap saja pariwisata adalah manusia yang bergerak ke suatu destinasi.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen INACA Bayu Sutanto mengungkapkan bahwa industri penerbangan domestik akan pulih pada 2024 mendatang. (Gabriel Bobby)