PATADaily.id - Seperti baru beberapa hari terlewati, sebuah perjalanan panjang transformasi Banyuwangi telah dilalui.
Dulu Banyuwangi tidak dikenal, tempat transit ke Bali, dan kemiskinan penduduknya sangat tinggi, yakni 20,09%.
Tapi kini, Banyuwangi telah bertransformasi menjadi salah satu daerah yang diperhitungkan di level nasional bahkan internasional.
Berbagai penghargaan dan peningkatan kinerja diraih selama 10 tahun terakhir ini. Inilah transformasi Banyuwangi, yang tidak sekadar perbaikan supervisial tetapi sangat fundamental baik strategi, kebijakan, maupun image daerah.
Transformasi telah membuka selimut hitam penutup aura Banyuwangi. Seiring berjalannya waktu, warga Banyuwangi tak lagi malu mengakui identitasnya, bahkan kini mereka bangga menjadi bagian dari Banyuwangi.
Ya, bangga dengan kemajuan pembangunan, ragam destinasi alam dan budaya, ragam kuliner. Transformasi telah menumbuhkan kepercayaan, spirit optimisme dan kebanggaan bagi warganya.
Keberhasilan transformasi itu adalah hasil dari inovasi, kolaborasi kreatif dan strategi marketing yang mumpuni.
Di Banyuwangi, inovasi menjadi “denyut jantung” keberhasilan berbagai bidang mulai dari ekonomi, sosial, lingkungan, kesehatan, pariwisata, pendidikan dan kebudayaan hingga tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Oleh karenanya, di Banyuwangi “Setiap Dinas adalah Dinas Pariwisata. Setiap Lokasi adalah Destinasi. Setiap Program adalah Atraksi”.
Adalah Abdullah Azwar Anas telah berhasil membawa Banyuwangi naik kelas. Banyuwangi meraih berbagai penghargaan dari dalam maupun luar negeri; Penghargaan perencanaan pembangunan daerah terbaik, ASEAN Tourism Standard Award kategori clean tourist city, UNWTO Awards for Innovation in Public Policy Governance dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO), Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat A selama 4 tahun berturut-turut, Opini WTP dari BPK selama 8 tahun berturut-turut, dan ratusan penghargaan lainnya.
Kini, perjalanan panjang transformasi selama 10 tahun itu telah terlewati. Tentunya bersyukur dapat melihat berbagai bukti dan rekam jejak perjalanan transformasi Banyuwangi dalam 3 buku yang ditulis Abdullah Azwar Anas dengan judul Anti-Mainstream Marketing, Inovasi Banyuwangi, dan Creative Collaboration dan 1 buku tulisan Rhenald Kasali yang berjudul Road to Prosperity, Mobilisasi dan Orkestrasi Ala Banyuwangi.
Siaran pers yang diterima patadaily.id, Senin (15/2/2021) menulis, guna membedah lebih lengkap mengenai bagaimana perjalanan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam membangun Banyuwangi menjadi kota pariwisata yang bernilai tinggi, maka digelar bedah buku karya Abdullah Azwar Anas tersebut secara daring dengan tema “10 Tahun perjalanan Transformasi Banyuwangi”.
Bedah buku ini membahas mengenai strategi, kebijakan, inovasi, dan kinerja Banyuwangi yang dimobilisasi dan diorkestrasi oleh Abdullah Azwar Anas. (Gabriel Bobby)