TRAVEL

7th IVRA 2024 International Medical Conference Perkuat Wisata Kesehatan Indonesia

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengapresiasi pelaksanaan 7th IVRA (International Virus Research Alliance) 2024, International Medical Conference, sebagai upaya memperkuat pengembangan wisata kesehatan (wellness tourism) di Indonesia.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024) mengatakan event ini dilaksanakan pada Minggu (1/12/2024) di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan. 

Event ini merupakan hasil kolaborasi antara IVRA dengan Kemenparekraf/Baparekraf, Kemenkes, dan sejumlah asosiasi seperti POI (Perhimpunan Onkologi Indonesia), FIIM( Functional Integrative Innovative Medicine), PDUI ( Persatuan Dokter Umum Indonesia), IHTPB (Indonesia Health Tourism Promotion Board), serta AWMI (Asosiasi Wisata Medis Indonesia). Acara ini adalah konferensi kesehatan internasional yang pada awalnya dilaksanakan pada masa pandemi COVID-19 di Korea Selatan guna mempertemukan para virolog dunia untuk mendiskusikan penggunaan _Hyperhtermia Device_ dalam meningkatkan sistem imun yang terdampak oleh virus COVID-19.

"Event IVRA ke-7 di Jakarta ini terdiri atas dua segmen, yaitu segmen terkait spesialis onkologi dan dokter umum/integrative functional medicine doctors," kata Vinsensius.

Vinsensius menuturkan, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah IVRA International Medical Conference untuk pertama kalinya. Setelah sebelumnya digelar di Korea Selatan dan Malaysia secara bergantian.

"Penyelenggaraan IVRA ke-VII yang pertama kali di Indonesia ini tentunya akan berdampak bagi kemajuan medical wellness tourism di Indonesia,” katanya.

Ajang itu juga potensial sebagai wadah transfer knowledge yang efektif antara pakar onkologi dan integrative functional expert dari dunia Internasional dan Indonesia sebagai proses meningkatkan kualitas layanan industri Kesehatan di Indonesia utamanya. 

Pertemuan antara pakar internasional dan Indonesia ini juga akan menghasilkan kerja sama yang efektif baik dari sisi peningkatan kualitas layanan, moda layanan holistik, dan integrative care yang ditawarkan, dan membawa berbagai solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi dalam penanganan kanker baik global maupun di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Itok Parikesit, menambahkan konferensi ini diharapkan bisa memperluas wawasan dan pengetahuan peserta terkait pemanfaatan Hyperhtermia Device_ di Tanah Air. 

"Kami juga berharap event ini peserta bisa memberikan solusi dan strategi pengembangan centre integrative cancer care yang diperlukan di Indonesia. Mengingat jumlah kasus pengidap kanker yang bertambah significant dan kurangnya sentra layanan kanker di Indonesia khususnya di berbagai provinsi di Indonesia," ujar Itok. (Gabriel Bobby)



Artikel Lainnya