PATADaily.id - Jakarta - Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, memastikan kesiapan penuh layanan bandara di bawah InJourney Airports, untuk menyambut peningkatan pergerakan penumpang angkutan udara pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Melalui program transformasi bandara yang menyeluruh, InJourney berkomitmen menghadirkan layanan bandara yang lebih terintegrasi, adaptif, dan berorientasi pada pengalaman pelanggan (customer-centric), guna memastikan perjalanan udara masyarakat berlangsung aman, nyaman, dan berkesan.
“Libur akhir tahun menjadi momentum penting untuk menunjukkan bagaimana transformasi bandara yang kami lakukan mampu menghadirkan standar layanan yang lebih modern, terintegrasi, dan berdaya saing global. InJourney tidak hanya memastikan kelancaran operasional, tetapi juga membangun bandara sebagai bagian dari ekosistem perjalanan dan pariwisata yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” kata Direktur Utama InJourney, Maya Watono dalam keterangan resmi, Selasa (23/12/2025).
Di sektor aviasi, InJourney melalui anak usahanya, InJourney Airports, melakukan persiapan operasional di 37 bandara untuk menjamin kelancaran, keselamatan, serta kenyamanan perjalanan udara selama puncak musim liburan akhir tahun. InJourney memastikan seluruh bandara disiagakan 24 jam, untuk memastikan ketersediaan layanan penerbangan bagi masyarakat selama periode libur panjang.
Persiapan yang matang dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2025/2026. Dengan kondisi musim penghujan di pengujung tahun, InJourney Airports melakukan berbagai antisipasi untuk memitigasi akibat-akibat dari cuaca buruk. Melalui koordinasi dengan maskapai penerbangan, InJourney Airports berkomitmen untuk menjaga ketepatan waktu serta memastikan penerapan manajemen keterlambatan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Direktur Utama InJourney Airports Mohammad Rizal Pahlevi mengatakan sepanjang periode Nataru yakni 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 jumlah penumpang pesawat melalui bandara-bandara InJourney Airports diperkirakan meningkat 4,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 10,5 juta penumpang.
“Seluruh bandara di bawah InJourney Airport telah dipersiapkan untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan penumpang pesawat. Kami berharap bisa memberikan kenyamanan serta pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna moda transportasi udara,” kata Rizal Pahlevi.
Mohammad R Pahlevi mengatakan kolaborasi yang baik di antara stakeholders menjadi faktor utama kelancaran operasional dan pelayanan bandara saat peak season Nataru. “Lalu lintas penerbangan dan pelayanan kepada penumpang pesawat di bandara-bandara InJourney Airports berjalan lancar, termasuk pada arus puncak 20 - 21 Desember 2025, berkat dukungan seluruh pihak. Kami berterima kasih atas kolaborasi dan koordinasi yang sangat erat,” ujar Mohammad R Pahlevi.
Pada hari pertama prediksi puncak pergerakan yakni 20 Desember 2025, pergerakan pesawat tercatat 3.738 penerbangan dengan 517 ribu penumpang pesawat. Sementara pada hari kedua yaitu 21 Desember 2025 terdapat 3.695 penerbangan dan 512 ribu penumpang pesawat. Serta kemarin, realisasi pergerakan penumpang tanggal 22 Desember 2025 menjadi puncak arus yaitu 3819 penerbangan dan 543 ribu penumpang pesawat.
Selain itu, selama libur Nataru, bandara-bandara InJourney Airports menghadirkan focal point, menggelar berbagai program ground activation, serta menghadirkan customer service mobile yang bertugas memastikan penyampaian layanan oleh setiap petugas bandara dapat dirasakan langsung oleh pengguna jasa bandara. Program ground activation di bandara antara lain pertunjukan tarian tradisional, live music, parade akhir tahun, kegiatan pergantian tahun, penyambutan penumpang pertama 2026, dan lain sebagainya.
Bandara di bawah InJourney Airports menjadi lebih siap menghadapi lonjakan penumpang, termasuk pada musim liburan akhir tahun kali ini. Hal tersebut tak lepas dari transformasi bandara yang dilakukan InJourney. Transformasi bandara oleh InJourney Airports dijalankan secara menyeluruh dan berkelanjutan melalui pendekatan 3P yakni Premises, Process, dan People. Seluruh inisiatif dirancang berbasis riset berkelanjutan, termasuk program mystery traveler, untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan pain points utama penumpang secara sistematis. Melalui transformasi ini, InJourney memperkuat posisi bandara sebagai gerbang pengalaman pariwisata Indonesia yang efisien, humanis, dan berstandar global.
Implementasi transformasi tersebut salah satunya diwujudkan melalui revitalisasi dan rezoning terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia. Transformasi dilakukan untuk menciptakan pembagian fungsi terminal yang lebih jelas, efisien, dan berorientasi pada pengalaman penumpang.
InJourney juga memastikan kesiapan ekosistem pariwisata selama libur Nataru 2025/2026. Sejumlah hotel serta destinasi pariwisata di bawah InJourney Group telah mempersiapkan sejumlah program istimewa untuk menyambut kenaikan pengunjung selama libur akhir tahun ini.
Dari sisi penginapan, InJourney memperkirakan ada peningkatan okupansi hotel di InJourney Hospitality sebesar 3,3 persen, dengan okupansi diperkirakan sebesar 74 persen. Okupansi tertinggi diprediksi ada di wilayah klaster Bali dan Jawa.
“InJourney Grup akan menangkap peluang berdasarkan tren pariwisata yang naik. Pada saat yang sama, InJourney juga melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya untuk memastikan pelayanan yang optimal sehingga perjalanan wisatawan melalui bandara InJourney Group dan destinasi pariwisata dapat berjalan lancar tanpa hambatan,” kata Maya Watono. (Gabriel Bobby)

.jpg)
.jpg)