FESTIVAL

Wamenekraf Ikut Tradisi Fangsheng Lepaskan Satwa ke Alam Liar di TMII

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar menyebut Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta telah menjadi ruang kolaborasi yang penting bagi perkembangan ekonomi kreatif. Salah satu nilai yang bersinggungan yaitu nilai budaya dan toleransi beragama.

Hal itu disampaikan Wamenekraf Irene saat menghadiri acara Fangsheng di TMII pada Sabtu, 8 Maret 2025. Fangsheng merupakan tradisi keagamaan yang berakar pada ajaran Buddha melalui upaya pelepasan dan penyelamatan makhluk hidup yang mencerminkan ajaran cinta kasih universal dalam ajaran Buddha.

“Kegiatan ini memiliki makna yang sangat mendalam. Dalam pertemuan saya dengan Menteri Agama, kita menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara yang mengakui keberadaan lima agama resmi. Oleh karena itu, toleransi beragama menjadi aspek krusial dalam menciptakan kedamaian. Hari ini adalah momen spesial karena kita dapat melihat bagaimana dua agama besar dapat berdampingan dalam menjalankan ibadah masing-masing, terlebih di bulan suci Ramadan ini,” ujar Wamenekraf Irene.

Wamenekraf Irene mengatakan kerja sama antara TMII dan Kemenekraf terus diperkuat khususnya dalam hal program yang mengedepankan harmoni antarumat beragama. Terkait kegiatan hari ini yaitu Fangsheng disebut Wamenekraf berasal dari dua kata dalam bahasa Mandarin, yaitu fang yang berarti ‘melepaskan’ dan sheng yang berarti ‘hidup’.

“Semua makhluk di dunia ini memiliki hak yang sama untuk hidup dalam kebebasan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, praktik Fangsheng menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih menghargai kehidupan dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan,” kata Wamenekraf Irene.

Kegiatan Fangsheng di TMII kali ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh agama, pemuka masyarakat, serta komunitas yang aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan satwa. Acara ini turut menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan menghormati semua bentuk kehidupan.

Melalui keterlibatan dalam kegiatan ini, Kemenekraf menegaskan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif yang mengedepankan nilai-nilai budaya, kemanusiaan, dan keberlanjutan. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, diharapkan kegiatan seperti Fangsheng dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari upaya menjaga harmoni sosial di Indonesia. (Gabriel Bobby)

 

Artikel Lainnya