TRAVEL

Tongkonan kosong, Toraja Tourism Board Sulap Jadi Homestay

Istimewa

PATADaily.id - Tongkonan merupakan rumah adat orang Toraja, meliputi tempat tinggal, kekuasaan adat, dan perkembangan kehidupan sosial budaya orang Toraja.

Arsitektur tongkonan dikenal dengan bentuknya yang khas melalui struktur bawah, tengah dan atas. Rumah adat Tongkonan yang memiliki ukiran mengandung makna yaitu melambangkan status sosial pemilik Tongkonan menempati lapisan atas.

Tongkonan saat ini tidak lagi dijadikan sebagai tenpat tinggal dikarenakan setiap keluarga yang mendiami Tongkonan pada umumnya telah meDailumbangun rumah tinggal sendiri,

Toraja Tourism Board bekerja sama dengan PHRI, HPI, MASATA untuk menyulap Tongkonan menjadi homestay khususnya di destinasi wisata.

Bimbingan Teknis Tongkonan dilaksanakan secara offline pada 23 Oktober lalu bertempat di Sa'Pak Bayo-Bayo Tana Toraja , pukul 08.00 hingga 12.00 WITA.

Michael Andin selaku pengelola Sa'Pak Bayo-Bayo menjelaskan, "Dengan adanya kegiatan ini baik sekali disituasi pandemi covid-19 dimana kurangnya pengunjung untuk dilakukan beberapa pembenahan. Bimbingan Teknis Tongkonan sangat berpengaruh untuk pemilik Homestay tongkonan, dengan adanya pelatihan ini dapat memberi masukkan bagi para pemilik Homestay untuk lebih mengembangkan CHSE, kebersihan,dan kenyamanan di Homestay mereka yang dapat di.gunakan pada saat ramai kunjungan".

Bimbingan Teknis Tongkonan dilaksanakan sebagai upaya pelestarian tongkonan sekaligus pemanfaatan Tongkonan masyarakat sebagai pendukung penginapan (Homestay) di Toraja agar mendukung aktivitas ekonomi masyarakat  di sekitar tempat wisata.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan melatih para peserta dengan Membangun Tim Kerja Efektif, Teknik Komunikasi dalam Konteks Pelayanan Prima dan pengelolaan kebersihan.

Panca R Sarungu, Ketua Toraja Tourism Board  menyampaikan, "Banyak sekali tongkonan yang kosong dapat kita manfaatkan. Dengan menyediakan Homestay tongkonan kita dapat menarik perhatian para wisatawan untuk dapat menawarkan penginapan di Tongkonan yang mereka miliki".

Yohanes Limbong Allolayuk selaku Wakil ketua BPC  PHRI Toraja Utara menyampaikan, "Mengubah tongkonan  menjadi Homestay diperlukan diskusi dengan seluruh keluarga besar agar tidak menimbulkan masalah kedepan, sehingga diperlukan pendekatan khusus agar seluruh keluarga besar setuju Tongkonannya dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan tambahan yang selama ini pemeliharaannya menjadi beban.  Melihat akses lokasi wisata yang dekat dengan Tongkonan warga menjadikanya sebuah peluang yang besar jika dimanfaatkan dengan baik."

John Massolo pembicara dari Himpunan Pramuwisata Indonesia Toraja menuturkan, "Ketika kita memiliki tamu, minimal kita memiliki dasar bahasa Inggris agar mudah berkomunikasi dengan tamu. Dengan adanya bahasa yang mudah di pahami bisa kita tingkatkan dengan pelayanan yang ramah dan cerita unik tentang lokasi wisata yang menjadika tamu akan tinggal lama di tempat kita."

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pesta Kesenian Toraja yang diselenggarakan dari tanggal 20 hingga 23 Oktober 2021, adapun rangkaian acaranya seperti kunjungan Duta Besar Negara Sahabat ke Toraja, Toraja Youth Leadership Camp Batch 2, Toraja Coffee Farmer Seminar.

Puncak Acara Pesta Kesenian Toraja sendiri akan diselenggarakan pada Minggu ke 3 November 2021 mendatang yang akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dengan rangkaian acara seperti Road to ToraJAZZ, Sentra Vaksinasi Pekerja Parekraf  Toraja dan Pagelaran Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya