Press conference di Tanjung Lesung Resort
Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali melakukan kunjungan kerja ke Tanjung Lesung di Pandeglang. Di destinasi wisata yang ada di Banten itu Menpar Arief mengimbau agar tidak terjadi kesalahan ketika memberi status bencana dan informasi sebab bisa memberikan dampak pada industri pariwisata nasional. Menteri Pariwisata Arief menyebut bahwa penting tidak terjadi kesalahan dalam memberikan status ketika terjadi bencana. Apakah itu awas, waspada atau siaga karena begitu salah dampaknya bisa memberikan dampak buruk bagi dunia pariwisata di Tanah Air. "Kalau saya ditanya, pengaruh apa yang paling besar saat bencana, saya jawab status. Salah kita beri status, salah kita sosialisasi status itu, akibatnya bisa sangat parah," terang Menpar Arief Yahya di Tanjung Lesung Resort, Senin (1/4/2019). Menpar Arief pun mencontohkan saat terjadi bencana erupsi Gunung Agung di Bali. Erupsi Gunung Agung sempat membuat pariwisata di Pulau Dewata terkesan mati suri. "Saya beri contoh soal Bali, erupsi Gunung Agung statusnya awas. Apa yang dipersepsikan masyarakat, Bali berbahaya. Masyarakat umum itu tidak mengerti. Yang ada di kepala masyarakat, dianggap seluruh Bali itu bahaya. Buktinya negara lain menerbitkan Travel Advisory kepada Indonesia," tuturnya. Menpar Arief menginginkan agar pemberian status bencana itu disertai sosialisasi dan informasi yang sejelas-jelasnya agar wisatawan tidak khawatir dan risau. Menteri Pariwisata Arief pun membandingkan kondisi Bali sebelum dan sesudah penerbitan status tanggap bencana. Setelah status dicabut, perlahan-lahan pariwisata mulai membaik. "Bulan Januari recovery 70%, Februari 90%, bulan Maret 95%. Dugaan saya, status itulah yang membuat Bali terpuruk. Pencabutan status itulah yang membuat Bali recover," kata Menpar Arief. Untuk bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi akhir tahun lalu, Menpar Arief memberikan apresiasi turunnya status dari awas (level 3) menjadi waspada (level 2). Dengan penurunan ini diharapkan recovery akan berjalan dengan cepat. Ia juga berharap bisa terjadi di Tanjung Lesung sebab Selat Sunda aman sekarang. "Semoga pengumuman ini jadi titik balik bagi Selat Sunda. Semoga pemulihan berjalan lebih cepat. Dalam 6 bulan saya targetkan Selat Sunda sudah fully recovered," terangnya. (Gabriel Bobby)