TRAVEL

Merayakan World Tourism Day 2025: Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Tema World Tourism Day 2025 adalah "Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan" (Tourism and Sustainable Transformation).

Adapun tema ini menekankan pentingnya pariwisata sebagai mesin pertumbuhan, tetapi juga sebagai wadah untuk pembangunan yang adil, pelestarian budaya dan warisan, perlindungan lingkungan, dan ketahanan masyarakat.

Karenanya kegiatan yang menyangkut tema ini antara lain Pengembangan Desa Wisata: Pengembangan desa wisata yang mengedepankan partisipasi masyarakat lokal dan pelestarian budaya, Gerakan Wisata Bersih: Gerakan yang bertujuan mengurangi dampak lingkungan akibat kegiatan pariwisata, Pariwisata Naik Kelas: Program untuk meningkatkan kualitas pariwisata dari segala sisi, mulai dari infrastruktur, Sumber Daya Manusia, produk wisata hingga promosi.

Tak hanya itu, masih ada Event by Indonesia: Penyelenggaraan event-event yang berkualitas dan berkelanjutan untuk memperkenalkan pengalaman premium wisata Indonesia, Pengembangan Ekowisata: Pengembangan ekowisata yang mengedepankan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, dan Storynomics Tourism: Pengembangan pariwisata yang berbasis pada cerita dan identitas budaya lokal sebagai daya tarik global.

Dalam rangka World Tourism Day 2025, Kementerian Pariwisata juga telah menetapkan beberapa program prioritas, seperti Peningkatan keterampilan SDM pariwisata melalui program Sustainable Tourism, Pengembangan pariwisata berkelanjutan melalui penerapan Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, dan Penguatan rantai pasok pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Poernomo Siswoprasetijo selaku President/CEO PATA Indonesia Chapter menyambut antusias World Tourism Day 2025 di Indonesia. Poernomo yang juga Direktur Utama PT Banten West Java pengelola destinasi wisata Tanjung Lesung yang terletak di Pandeglang, Banten ini mengungkapkan kepada PATADaily.id, Sabtu (27/9/2025) bahwa dalam rangka memperingati World Tourism Day 2025, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menggelar Festival Kolecer mulai 26 hingga 28 September mendatang.

Sejumlah tiang bambu telah terpasang di sepanjang jalan kawasan Tanjung Lesung di depan Kantor Marketing Gallery, dengan baling-baling yang memadukan beragam kreasi, seperti burung, pesawat, perahu, dan lain-lain. Beberapa di antaranya juga dipadukan dengan kreasi bunyi-bunyian, menambah semarak aneka suara.

Kolecer, mainan tradisional yang populer di masyarakat Sunda, menjadi salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) sejak 2017 silam. Mainan tradisional ini terbuat dari bahan kayu atau bambu yang kering, lentur, dan tidak mudah patah.

Kolecer dapat dipasang pada tiang setinggi minimal 5 meter di area terbuka atau diikatkan pada batang pohon. Selain itu, anak-anak juga dapat memainkan kolecer dalam ukuran kecil dengan berlari.

Selain sebagai hiburan, kolecer juga digunakan oleh petani padi untuk mengusir burung saat musim panen. Kunto Wijoyo, Direktur dan Ketua Panitia Kolecer Festival 2025, mengungkapkan bahwa festival ini bertujuan melestarikan permainan tradisional kolecer yang semakin langka dan terancam punah akibat pergeseran permainan modern.

"Festival ini juga berpotensi sebagai wisata edukasi dan daya tarik wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," ucapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/9/2025). (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya

Banner of PATA - Left Side
Banner of PATA - Right Side