TRAVEL

Menparekraf Sandiaga Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Perkuat Tugas dan Fungsi Majukan Parekraf

Istimewa

PATADaily.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, melantik empat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (7/3/2022).

Empat pejabat pimpinan tinggi madya yang dilantik yakni Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Nia Niscaya; Deputi Bidang Industri dan Investasi, Henky Hotma Parlindungan Manurung; Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, R Kurleni Ukar; dan Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo.

Pelantikan pejabat pimpinan tinggi madya merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf/Baparekraf dalam menyikapi perubahan dinamika organisasi yang terjadi, baik secara internal maupun eksternal. Dengan begitu organisasi dapat terus berkembang menjadi entitas yang lebih baik sesuai harapan dan tuntutan masyarakat.

“Selamat kepada para pejabat pimpinan tinggi madya yang dilantik pada hari ini dan segera melaksanakan tugas dan fungsi dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Melalui peran bapak dan ibu masing-masing, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja, dedikasi dan juga loyalitas sehingga kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat meningkat,” kata Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga berharap para pejabat yang dilantik dapat mengimplementasikan core value BerAKHLAK yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021 lalu.

Core value ASN BerAKHLAK yang berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif serta budaya kerja 4AS diharapkan dapat diterapkan dalam keseharian pegawai di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.

“Mari terus berkarya, jangan kasih kendor. Adaptasi, inovasi dan kolaborasi terus dilakukan, karena seluruh SDM di lembaga ini harus menjadi kaum perubahan, bukan menjadi kaum rebahan. Kita juga sekarang mendorong sebagai bagian dari pada reformasi ASN berAKHLAK, tak bosan juga mengingatkan untuk menerapkan prinsip 3G ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama dan ‘gaspol’ garap semua potensi yang ada di lapangan. Dan tentunya menerapkan budaya kerja 4AS di lingkungan Kemenparekraf, yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Pada kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga memberikan pesan kepada para pejabat yang dilantik.

Kepada Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Nia Niscaya, diharapkan dapat segera melaksanakan percepatan perumusan kebijakan dan manajemen strategis serta sinkronisasi regulasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional juga harus terus didorong, dan juga Perumusan Rencana Induk Ekonomi Kreatif. Evaluasi terhadap pelaksanaan semboyan 3G gercep, geber, gaspol juga perlu ditingkatkan. Saya berharap melalui Deputi Kebijakan Strategis mampu meningkatkan orkestrasi dan gerak bersama baik internal maupun eksternal lintas kementerian dan lembaga,” ujarnya.

Menparekraf menjelaskan bahwa internal kementerian terdiri dari satuan kerja dan fungsi yang berbeda-beda. Untuk itu orkestrasi dan gerak bersama harus ditingkatkan. Perlu adanya linked dan network planning secara internal, sehingga perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan parekraf bisa dilaksanakan secara optimal.

“Mungkin gerak cepat, gerak bersama, yang selama ini terkesan menjadi salah satu weakness atau kelemahan dari birokrasi, sehingga kita memerlukan tata kelola kerja organisasi yang adaptif, agile dan sederhana,” tutur Sandiaga.

Kepada Deputi Bidang Industri dan Investasi, Henky Hotma Parlindungan Manurung, Menparekraf Sandiaga menyampaikan bahwa sektor pariwisata tidak boleh hanya menjadi penonton, tapi harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga dibutuhkan strategi yang tidak biasa atau out of the box untuk membangkitkan dan memulihkan sektor parekraf.

We need more investment, we need more industry operation, karena kita memiliki potensi yang luar biasa besar dan kita harus mampu menarik sebanyak-banyaknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga dalam siaran pers yang diterima patadaily.id.

Menparekraf juga mendorong Deputi Bidang Industri dan Investasi untuk dapat mempercepat langkah strategis untuk berkolaborasi dan memberikan fasilitasi kepada para stakeholders di industri parekraf menyusul situasi pandemi yang kian terkendali dengan baik.

Selain itu proses pemberian bantuan yang merupakan bentuk upaya keberpihakan pemerintah kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif ini harus dilakukan lebih baik lagi ke depan.

“Kita harus hadir tahun ini, kita kurasi se-objektif mungkin, sehingga menjadi pemicu kebangkitan ekonomi serta kebangkitan secara komprehensif bagi para pelaku usaha parekraf yang terdampak pandemi serta membuka lapangan kerja seluas luasnya, karena yang terpenting adalah mengembalikan penghasilan masyarakat yang dipicu melalui job creation,” ujarnya.

Kepada Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi dan Birokrasi, Kurleni Ukar, Menparekraf mengingatkan bahwa reformasi birokrasi merupakan pilar penentu keberhasilan tercapainya visi pemerintah.

“Kemenparekraf harus mampu menginternalisasi dan merealisasikan pelaksanaan reformasi birokrasi di lembaga ini menjadi wilayah bebas korupsi,” tegas Sandiaga.

Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi dan Birokrasi dikatakan Menparekraf juga memiliki tugas rekomendasi terkait tata kelola pemerintahan yang bersih, pelayanan publik yang optimal, serta SDM aparatur yang profesional. “Tentu saja rekomendasi terkait hal tersebut harus dibarengi dengan rekomendasi mengenai regulasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan,” katanya.

Terakhir kepada Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo. Menparekraf berharap Fadjar dapat merancang rekomendasi yang lebih konkret terkait pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di masa pandemi COVID-19 dan juga rekomendasi dalam melakukan mitigasi krisis terkait sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Karena destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif menghadapi berbagai tantangan atau krisis seperti bencana alam dan non-alam, climate change dan sustainability isu.

Selanjutnya peran serta Kemenparekraf dalam memberikan fasilitasi dan partisipasi penanggulangan COVID-19 sangat dibutuhkan, seperti fasilitasi dan kolaborasi dalam menghadirkan sentra vaksinasi yang sudah dijalankan dengan baik selama ini.

"Kita harapkan ini bisa di-delivery dengan baik lagi melalui kolaborasi," katanya.

Turut hadir dalam acara pelantikan, baik secara daring maupun luring, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani; serta para pejabat pimpinan tinggi madya dan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. (Gsbriel Bobby)

Artikel Lainnya