PATADaily.id - Tangerang - Industri pariwisata Indonesia tengah mengalami kebangkitan luar biasa. Setelah mengalami tantangan berat beberapa tahun terakhir, sektor ini kembali menunjukkan geliatnya, dengan peningkatan jumlah wisatawan Nusantara maupun mancanegara yang signifikan.
Kebutuhan akan tenaga profesional pariwisata yang kreatif, adaptif, dan siap pakai pun semakin meningkat. Namun, banyak calon mahasiswa yang memiliki passion di bidang pariwisata menghadapi kendala klasik, yakni keterbatasan waktu karena sudah bekerja atau aktif di industri.
Beberapa institusi pendidikan tinggi kini mulai membuka program yang lebih fleksibel untuk menjawab tantangan tersebut. Salah satunya adalah program kuliah malam dengan sistem hybrid yang memungkinkan mahasiswa tetap bisa kuliah sambil menjalani aktivitas profesional mereka.
Tren “working while studying” semakin populer, terutama di kalangan profesional muda. Tidak sedikit yang bekerja di hotel, travel agency, atau bahkan sudah memiliki usaha kecil di bidang pariwisata, namun ingin meningkatkan kemampuan manajerial dan strategis mereka melalui jalur pendidikan formal.
Salah satu kampus swasta di kawasan Gading Serpong telah menjalankan program ini dengan cukup baik. Program Studi Pariwisata-nya membuka kelas malam dengan metode hybrid, khusus untuk mereka yang ingin mengembangkan diri di bidang pariwisata namun memiliki keterbatasan waktu di siang hari.
“Kami ingin membuka akses pendidikan yang fleksibel bagi mereka yang sudah terjun di dunia pariwisata maupun yang baru ingin mulai. Program Pariwisata Malam kami memberikan ruang bagi mahasiswa untuk tetap aktif bekerja sambil kuliah, dengan metode hybrid yang efisien dan tetap berkualitas,” ujar Triandi Pradana, S.Tr.Par., M.Par., Ketua Program Studi Pariwisata Matana University dalam keterangan resmi, Kamis (22/5/2025).
Adapun program semacam ini tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga membuka jejaring profesional. Dengan dosen yang berasal dari kalangan akademisi dan memiliki pengalaman sebagai praktisi pada industri pariwisata, pembelajaran jadi lebih aplikatif.
Seiring perkembangan zaman, kurikulum yang digunakan pun terus diperbarui berbasis SKNNI dan mengikuti tren pariwisata terkini, seperti Ekowisata, Gastronomi, Pariwisata Berkelanjutan hingga MICE. "Hal ini untuk mendukung persiapan lulusan yang siap pakai di dunia kerja sesuai tagline Matana University, Real World Learning Experiences," terangnya. (Gabriel Bobby)