PATADaily.id - ITB Berlin berlangsung setiap tahun di Messe Berlin, Jerman. ITB Berlin yang dibangun diatas lahan 160.000 mt2, dikuti oleh minimal 180 perwakilan negara, dengan sekitar 10.000 eksibitor, dan mencapi 160.000 pengunjung (professional visitors) adalah pekan raya pariwisata yang telah berjalan sejak 1966 silam, merupakan pameran dagang pariwisata (B2B) terbesar di dunia, kadang disebut sebagai Kota Suci pariwisata bagi pelaku industri parwisata dunia, untuk pertama kalinya perhelatan akbar tahun ini dibatalkan karena penyebaran cepat dari coronavirus baru (COVID-19).
Agus Canny, Executive Director, PATA Indonesia menjelaskan hal tersebut ketika dihubungi patadaily.id pada akhir pekan lalu. "It’s official! ITB Berlin 2020 is cancelled," ucapnya.
Agus menuturkan bahwa implikasi batalnya kegiatan tahun ini, akan hilangnya potensi omzet (total turnover) transaksi penjualan sebesar Euro 7 miliar, diperkirakan melibatkan 31.7000 pre-schedule meeting setiap tahunnya.
"Kegiatan ITB Berlin melibatkan seluruh pemangku pariwisata dunia, antara lain hotel, National Tourist Organization (NTO), tour operator, travel agents, travel technology, penyedia sistem digital, MICE, kapal pesiar, maskapai penerbangan beserta derivatif bisnisnya," paparnya.
Ia menyampaikan, ITB Berlin adalah tempat penting untuk melakukan contract agreement antarpelaku pariwisata Indonesia (penjual) dan pembeli (pasar mancanegara) untuk 1 hingga 2 tahun musim kedepan.
"Walaupun saat ini, Messe Berlin, telah dikembangkan ke lokasi ITB China (Shanghai, 13 hingga 15 Mei 2020, yang juga dibatalkan), ITB India dan ITB Singapore, namun tetap ITB Berlin adalah meeting point yang sangat vital bagi sekitar 60% hingga 80% pelaku pariwisata kelas menengah-atas Indonesia. Bisa dipastikan parisiwata Indonesia akan puasa panjang, diperkirakan pelancong asing (inbound travelers) berkunjung ke Indonesia akan menurun drastis minimum sekitar 40% hingga 60 persen pada musim 2020/2021, bahkan bisa lebih tinggi apabila kondisi penyebaran cepat dari coronavirus baru (COVID-19) belum terlihat tanda-tanda keredaanya," paparnya. (Gabriel Bobby)