CULTURAL/HERITAGE

Halimah Munawir Serius Lestarikan Budaya

post-img

Halimah Munawir adalah salah seorang penulis perempuan Indonesia yang sangat produktif, sejak 2011 silam hingga sekarang sudah banyak buku dan novel yang sudah ditulisnya. Halimah Munawir, lahir di Cirebon 18 Januari 1964. Pendidikan kuliah di STF Driyarkara.  
 
Dan  pada 2023 lalu mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Kutai Mulawarman serta Master of science dari Abide University. Aktivitas selain menulis adalah anggota IWAPI, KOWAPI dan Mitra Seni Indonesia (MSI); pegiat seni Budaya; pemilik Rumah Budaya HMA; Pemimpin Umum OBOR SASTRA. 
 
Karya-karya tunggalnya, yakni The Sinden (novel, 2011), Sahabat Langit (novel, 2014), Sucinya Cinta Sungai Gangga (novel, 2013), Kidung Volendam (novel, 2017), Mbok Berek – Fotobiografi (2006), Sukses Story Nila Sari – Fotobiografi (1988), Bayang Firdaus (sehimpun puisi bilingual, 2021), AKAR (sehimpun puisi bilingual, 2020),  beberapa buku karya bersama.  
 
Dan yang terbaru pada 2023, Halimah Munawir menulis sebuah Novel berjudul Padmi. "Novel ini berlatar budaya di Kraton dan berkisah tentang calon permaisuri yang terbuang, dibangun dari kisah percintaan seorang penari bernama Padmi dengan seorang Raja," ucapnya dalam keterangan resmi belum lama ini.
 
Tentu acara ini digelar sebagai salah satu upaya kita memperkenalkan budaya kepada generasi muda dan masyarakat pada umumnya.   Juga sebagai salah satu upaya mengembangkan pelestarian seni-budaya di Indonesia.   Dan pesan yang terpenting juga kita semua berharap melalui seni budaya kita bisa merawat Indonesia.  Sehingga kita bisa mendapatkan manfaat yang sebesar besarnya. 
 
Novel Padmi kali pertama diterbitkan dan diluncurkan pada Januari 2023  oleh Balai Pustaka.  Dan pada 19 Januari 2024  Obor Sastra Jabodetabek bekerja sama dengan PDS Hb Jassin juga  Dinas Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta  menyelenggarakan acara bedah Novel Padmi, acara ini dipandu oleh Arief Joko Wicaksono seorang Jurnalis, Penyair dan Dosen di Politeknik Negeri Jakarta,  sebagai pembicara atau pembedah buku adalah Maman S Mahayana yang dikenal sebagai seorang sastrawan dengan karya-karyanya berupa puisi, prosa, artikel, dan buku-buku pelajaran bagi sekolah. Selain mengajar di perguruan tinggi, Maman juga seorang peneliti.

Dia merupakan salah satu penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia ke-6 Dr H Susilo Bambang Yudhoyono. Maman S Mahayana menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FS UI) pada tahun 1986, dan sejak itu ia mengajar di almamaternya yang kini menjadi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI). Tahun 1997 selesai Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan juga menjadi pengajar di Department of Malay-Indonesian Studies, Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea Selatan. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya