PATADaily.id - Jakarta - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya berkolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkomitmen untuk mendorong industri kreatif Indonesia, salah satunya dengan mendukung “JUMBO” sebagai IP (intellectual property) lokal karya anak bangsa di industri perfilman animasi.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menuturkan bahwa Kemenekraf memiliki serentetan program dalam hal memajukan ekonomi kreatif di Indonesia yang dilakukan dengan berkolaborasi, salah satunya bersama InJourney. “Kolaborasi menjadi salah satu cara bagi kami dalam mendorong ekonomi kreatif di Indonesia terlebih dalam upaya untuk menciptakan economic value added dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Irene Umar.
Sebagai holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata, InJourney memiliki peranan sebagai agent of development untuk senantiasa terus mendorong UMKM produk lokal, IP lokal, serta komunitas-komunitas di industri seni dan budaya dalam rangka mendorong penguatan dan pertumbuhan ekonomi kreatif.
“Dengan kekuatan ekosistem di sektor aviasi dan pariwisata yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kami mengoptimalisasi aset-aset yang kami kelola untuk memberikan ruang dan wadah bagi industri kreatif dalam berkarya. Hal ini kami lakukan dalam rangka mendorong dan menumbuhkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia,” jelas Direktur Utama InJourney, Maya Watono dalam keterangan resmi, Senin (14/4/2025).
Sejalan dengan hal tersebut, InJourney berkolaborasi dengan Kemenekraf melakukan serentetan program kolaborasi strategis dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif, salah satunya ialah dengan mendukung sektor industri perfilman animasi yakni film animasi JUMBO.
Kolaborasi ini diimplementasikan dengan mendukung promosi film JUMBO di lini bisnis InJourney Group seperti kolaborasi aktivasi dengan menghadirkan karakter JUMBO di Candi Prambanan pada masa libur lebaran. Karakter JUMBO tersebut juga hadir dalam bentuk balon raksasa setinggi kurang lebih 10 meter serta berbagai aktivitas permainan seru lainnya yang menghibur anak-anak.
Di beberapa bandara yang dikelola InJourney Airports, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional Yogyakarta juga menghadirkan kejutan istimewa bagi para penumpang di bandara. Kolaborasi dengan Visinema, rumah produksi film JUMBO, menghadirkan sajian visual penuh warna bernuansa film animasi JUMBO lengkap dengan karakter-karakternya.
Selain itu, berkolaborasi dengan InJourney Aviation Servies yang berfokus pada pelayanan kebandarudaraan, dihadirkan pula sarana edukasi melalui reading corner dan zona interaktif bertajuk “Gelembung Cerita” yang memberikan pengalaman perjalanan keluarga khususnya anak-anak jadi lebih berkesan.
Film Animasi Karakter JUMBO Tembus 3 Juta Penonton
Film animasi JUMBO mencetak sejarah baru dan dinobatkan sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa. Didukung oleh kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam promosinya, film JUMBO berhasil mencetak angka penonton yang fantastis, yakni tembus 3 juta penonton selama 2 minggu penayangannya.
Capaian ini sekaligus menjadikan JUMBO sebagai barometer baru bagi film animasi Indonesia, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi industri animasi nasional. Sambutan positif dari penonton, media, akun film, hingga sesama sineas diberikan kepada film yang mengangkat cerita tentang petualangan ini.
Komisaris Utama InJourney, Triawan Munaf, mengungkapkan bahwa pencapaian ini tak hanya membanggakan dunia perfilman animasi Indonesia, namun menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mampu mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat.
“Sebagai penggerak industri pariwisata Indonesia, kami percaya bahwa kemajuan sektor pariwisata tak bisa dilepaskan dari kekuatan cerita dan karya yang kreatif seperti film JUMBO. Untuk itu, kami berharap kesuksesan ini menjadi awal dari langkah yang lebih besar dalam membawa Indonesia ke panggung dunia melalui pariwisata dan kreativias yang tanpa batas,” tambah Triawan Munaf.
Ditemui saat Nobar JUMBO bareng Besties InJourney (13/04), Founder dan CEO Group Visinema, Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada InJourney yang terus hadir dalam setiap perjalanan film JUMBO.
“Saya membayangkan kapan bandara Indonesia bisa diisi IP Lokal Indonesia, ternyata InJourney dapat mewujudkannya di bandara-bandara besar yang dikelolanya. Selayaknya InJourney yang memajukan sektor pariwisata Indonesia, kami juga berjuang untuk Indonesia melalui cerita-cerita animasi Indonesia. Dengan capaian ini, JUMBO menjadi animasi terbesar di Asia Tenggara karena penonton Indonesia dan dukungan berbagai pihak salah satunya kolaborasi JUMBO dan InJourney,” ungkapnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, produser Film JUMBO, Anggia Kharisma mengatakan bahwa baginya Film JUMBO ini merupakan perjalanan yang luar biasa baginya dan Visinema Group. “Kami menghadirkan konten untuk anak-anak dan keluarga Indonesia sepenuh hati dan film JUMBO ini adalah bentuk surat cinta kami untuk anak-anak Indonesia dan anak-anak di dalam diri kita. Saya berharap perjalanan JUMBO dan teman-temannya dapat memeluk hati penonton dan menjadi ruang diskusi serta refleksi bagi penontonnya. Terima kasih atas bantuan dan dukungan InJourney untuk bersama-sama menJUMBOkan Indonesia ke mata dunia,” ujarnya.
Sebagai informasi, film animasi JUMBO merupakan hasil kolaborasi dari 420 kreator Indonesia yang digarap selama lima tahun sejak 2019 silam. Sutradara sekaligus penulis naskah adalah Ryan Adriandhy menyebut film ini sebagai bentuk dedikasi anak bangsa dan ditujukan untuk memperkuat industri animasi Indonesia.
“InJourney Group mengucapkan selamat atas kesuksesan film JUMBO. Semoga kesuksesan film animasi JUMBO ini mendorong hadirnya film-film animasi karya anak bangsa lainnya. InJourney Group berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri film animasi, dan juga industri ekonomi kreatif secara keseluruhan. Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perjalanan kebangkitan industri animasi di Tanah Air,” tutup Maya Watono.