PATADaily.id - Bandung - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mendorong pelaku industri wewangian terus mengembangkan potensi ekonomi kreatif dari daerah. Wamen Ekraf Irene pun mengapresiasi acara Jagat Aroma Bandung 2025 sebagai wadah yang potensial untuk hal tersebut.
“Kita perlu menggunakan kreativitas dan teknologi untuk membuka nilai bagi banyak orang, bukan hanya segelintir orang dalam industri aroma yang berkembang pesat ini," ujar Wamen Ekraf Irene saat menjadi pembicara dalam acara yang digelar di Graha Manggala Siliwangi, Bandung pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Menteri Ekraf Teuku Riefky, menyatakan bahwa Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) akan mengupayakan program-program yang menyentuh pegiat ekraf di industri aroma melalui fasilitasi promosi lintas sektor, termasuk dengan pelibatan komunitas dan ekosistem fesyen yang memiliki keterkaitan erat dengan industri tersebut.
Sementara, Wamen Ekraf Irene mengatakan bahwa pengembangan ekonomi kreatif dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia melalui aroma-aroma khas Indonesia.
Dengan begitu, lanjut Wamen Ekraf Irene perekonomian bisa didongkrak melalui industri aroma yang berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat menciptakan lapangan kerja berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Industri aroma diyakini dapat menjadi pendorong baru pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan inovatif, sehingga menjadi The New Engine of Growth," kata Wamen Ekraf Irene.
Dalam acara tersebut, Kemenekraf juga memfasilitasi tiga jenama aroma/parfum dari Aceh untuk berpartisipasi dan mengisi booth Kemenekraf, yaitu Minyeuk Pret, Neelam, dan Tarina. Ketiga jenama ini menunjukkan keunikan dan kekuatan aroma khas Aceh, dengan menggunakan rempah dan bunga lokal khas Aceh serta pendekatan storytelling dan natural formulation dalam produknya.
Acara Jagat Aroma 2025 sendiri telah mencatatkan kesuksesan dengan lebih dari 10.000 pengunjung dan transaksi mencapai lebih dari Rp 2,5 miliar dari 80 lebih brand/jenama lokal yang berpartisipasi. Kementerian Ekraf pun berkomitmen untuk terus mendukung industri aroma melalui program-program strategis yang dapat meningkatkan kontribusi sektor kreatif terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional.
Dengan begitu, Jagat Aroma 2025 menjadi simbol baru dari kekuatan ekonomi kreatif Indonesia, menciptakan kesempatan baru dalam ekonomi, termasuk another job creation melalui industri aroma yang berkembang. (Gabriel Bobby)