PATADaily.id - Situ Cipanten sebenarnya bukan destinasi wisata baru, sudah ada sejak tahun 1970-an silam tempat ini dibuka untuk wisatawan sebagai tempat rekreasi.
Situ Cipanten yang lokasinya berada di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka merupakan destinasi wisata alam dengan panorama yang apik.
Obyek wisata ini dapat dijadikan salah satu alternatif berlibur bukan saja untuk masyarakat sekitar. Belakangan ini pamor dari Situ Cipanten Majalengka ini naik daun.
Hal tersebut terjadi berkat banyaknya pengunjung yang mengunggahnya di media sosial.
Daya tarik dari Situ Cipanten adalah airnya yang tak pernah kering sekalipun di musim kemarau.
Air di Situ Cipanten ini berasal dari 7 sumber mata air dan memiliki dua warna air, yakni biru dan hijau. Saat musim kemarau, warna air akan cenderung berubah menjadi biru dan cenderung lebih jernih.
Sementara itu, saat musim hujan tiba , warna air akan berubah menjadi kehijauan. Kejernihan air akan sedikit berkurang, tetapi wisatawan masih bisa melihat ikan-ikan berwarna warni yang berada di situ.
Traveler juga bisa berenang di Situ Cipanten sebab airnya menyegarkan. Saking jernihnya sekilas penampakan kolam ini seperti kolam renang yang berisi ikan. Sungguh suatu pemandangan yang sangat indah.
Mengelilingi Situ Cipanten yang memiliki luas sekitar satu hektar pengunjung akan banyak disajikan spot Instagramable yang sangat menarik serta ditambah udara yang sejuk, pepohonan rindang, hutan yang masih sangat alami dan ini membuat pengunjung ingin berlama-lama di tempat ini.
Beberapa waktu yang lalu Sahabat Graece Journey menyempatkan mengunjungi Situ Cipanten di Majalengka dan sungguh keindahannya membuat komunitas ini berdecak kagum dan rindu untuk kembali mengunjungi Situ Cipanten.
Tak perlu berpikir panjang, segera isi liburan akhir pekanmu dengan berkunjung ke Situ Cipanten dan pastikan mengelilingi Situ Cipanten dengan perahu serta abadikan momen indahmu di atas perahu beriringan dengan ikan-ikan cantik berwarna-warni.
Menarik ya. Ayo kita berwisata #diIndonesiaaja. (Artikel ini ditulis oleh Graece Tanus – penulis pariwisata dan konten creator Graece Journey)
