TRAVEL

Sarinah Terapkan New Normal

Sarinah (Ist)

PATADaily.id - Indonesia siap menyambut New Normal. Manajemen PT Sarinah pun ikut menerapkan New Normal.

"Saat ini Sarinah relatif telah berhenti beroperasi karena akan dipugar sehingga konteks new normal dalam waktu dekat akan diterapkan dulu kepada para pekerja konstruksi bukan kepada pengunjung atau wisatawan," kata Fetty Kwartati ketika dihubungi patadaily.id, Selasa (23/6/2020).

Sementara itu, lanjutnya para karyawan maupun manajemen tetap bekerja karena selain untuk memastikan kondisi dan keamanan gedung juga agenda strategis transformasi Sarinah terus bergulir.

"Kegiatan operasional dan manajerial Sarinah tetap berjalan dengan shift dan sesuai dengan ketentuan new normal dan kepatuhan pada protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah," ucapnya.

Fetty mengemukakan, transformasi Sarinah esensinya adalah menggapai target market yang memberi potensi maksimal untuk keuntungan dan keberlanjutan usaha.

"Sarinah harus lebih atraktif kepada
kalangan milenial dan para trend setter. Apalagi dalam era kebangkitan brand lokal terutama yang berbasis pada ekonomi kreatif yang khas kelokalannya baik dari segi demografis, kultur maupun seni racikan dan pembuatannya atau proses produksinya," urainya.

Ia menjelaskan, Sarinah ingin mengarah kepada Community Mall atau Pusat Belanja Komunitas yang sarat dengan keakraban dan persahabatan komunitas dalam suasana yang nyaman dan
istilahnya nge-betahin.

"Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, price atau harga, promosi dan place didasari
dengan strategi yang memaksimalkan experience pengunjung. Narasi utama yang kami bangun berdasar pada community experience juga sebagai wadah Must Visit oleh
wisatawan mancanegara. Kami juga membangun narasi keunikan sejarah Sarinah sebagai semangat Bung Karno mendekatkan dan memberikan platform kepada usaha rakyat
jelata, dan Sarinah yang dibangun tahun 1962 sarat dengan semangat nasionalisme dan
kebangkitan Indonesia menuju modernisasi abad ke-20. Sarinah adalah salah satu ritel
modern pada zamannya di Asia Tenggara," paparnya. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya