Kementerian Pariwisata mempromosikan pariwisata Indonesia di Australia (Ist)
Pariwisata Indonesia dipromosikan dalam forum yang mempertemukan para pelaku industri penerbangan dunia yakni World Routes 2019 di Adelaide Showground, Australia pada 21 hingga 24 September 2019. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani di Jakarta, Sabtu (21/9/2019) menjelaskan, keikutsertaan Kemenpar dalam ajang World Routes 2019 adalah untuk mempromosikan pariwisata Indonesia sekaligus menemukenali potensi kerja sama dengan lebih dari 2.000 perwakilan industri dan otoritas aviasi dunia. “Ini juga dalam upaya mendukung strategi extra ordinary efforts utamanya program Tourism Hub serta program Kerja Sama Airlines dan Wholesalers tidak hanya di wilayah Australia, Selandia Baru, dan Oceania; event ini merupakan pintu masuk untuk menjalin kerjas ama dengan airlines dan airports dari seluruh belahan dunia,” kata Rizki Handayani. Kemenpar dalam forum tersebut membuka stan dan bersama-sama dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II mengadakan pertemuan dengan negara perwakilan industri dan otoritas aviasi dunia yang hadir. “Acara ini akan mempertemukan dan menghadirkan platform yang tak tertandingi. Untuk membahas pengembangan dan merencanakan strategi jaringan ke skala global,” kata Rizki dalam siaran pers yang diterima patainanews.com belum lama ini. Menurut dia, nantinya keikutsertaan dalam acara itu diharapkan bisa memberikan manfaat bagi industri penerbangan yang ada di Indonesia sekaligus dalam rangka untuk membuka rute-rute baru yang terkoneksi antar-rute. “Sehingga akan memberikan manfaat yang baik dari segi pembiayaan dan waktu,” katanya. Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, sekitar 70 persen wisatawan mancanegara datang ke Indonesia melalui udara, sisanya adalah yang melalui pintu penyebrangan laut, dan sebagian menggunakan jalur darat. Selain itu kata Menpar Arief, wisatawan mancanegara itu masuk dari pasar utama destinasi wisata sebagian besar masih melalui transit, bukan penerbangan langsung. “Padahal mereka pasti menginginkan datang ke berbagai destinasi yang kita tawarkan secara langsung, jadi enggak ribet,” ujarnya. (Gabriel Bobby)