TRAVEL

Menyusuri Ikonik Wajah Baru Jakarta

Keliling Jakarta dengan bus listrik (Ist)

PATADaily.id - Dalam rangka HUT ke 21 Jakarta Propertindo (JakPro) bekerja sama dengan LRT Jakarta mengadakan touring dengan mengunjungi ikonik Wajah Baru Jakarta.

Peserta berpose di depan JIV (Ist)

Touring dilakukan pada Rabu,29 Desember 2021 ini selain untuk mendukung kegiatan masyarakat untuk berlibur #dijakartaaja, juga untuk mengenal lebih dekat ikonik wajah baru Jakarta.

Wajah baru TIM. Tampak gedung perpustakaan dan Wisma Seni berdampimgan dengan Planetorium (Ist)

Lebih menarik perjalanan mengunjungi tempat ikonik Jakarta dilakukan menggunakan bis listrik dan LRT.

JIV merupakan yang terbaik di Asia (Ist)

Perjalanan dimulai dari Taman Ismail Marzuki
(TIM) yang terus berbenah dengan wajah barunya yang menawan. Menjadi menarik adalah pemanfaatan atap gedung parkir sebagai lahan hijau adalah ide kreatif dari pengembang.

Selain itu di komplek TIM juga terdapat Wisma Seni sebagai penginapan yang berada tepat di atas gedung perpustakaan.

Sekadar informasi, fasad dari gedung ini dibentuk dari nada lagu Rayuan Pulau Kelapa karya sang maestro Ismail Marzuki. Diperkirakan 6 bulan ke depan pembangunan wajah baru TIM akan rampung.

Selesai melihat wajah baru TIM perjalanan bersama bus listrik berkapasitas 30 orang penumpang dilanjutkan menuju Jakarta Equisterian Park (JEP) di daerah Pulomas atau di mana lebih dikenal dengan nama area Pacuan Kuda Pulomas.

Menarik diketahui adalah landasan pacu kuda ternyata memiliki tekstur bahan sintetis yang empuk yang diimpor dari Jerman dan ditaburi pasir dari Belitung.

Selanjutnya peserta mengunjungi Jakarta International Velodrome (JIV) yang diakui mempunyai lintasan bersepeda terbaik di Asia.

Di sini kami banyak mendapat informasi yang disampaikan salah satu tim pengelola JIV, Dika, di antaranya adalah material kayu lintasan bersepeda yang ternyata kayu Siberia yang didatangkan dari Siberia.

Kayu Siberia dipilih karena memiliki tekstur yang lebih lentur dan halus, sesuai standar yang ditentukan Union Cycliste Internationale (UCI).

Pemeliharaan kayu - kayu tersebut juga dimaksimalkan dengan pendinginan selama 24 jam.

Hal lain yang menarik adalah atap membran yang menaungi velodrome. Atap membran itu membuat velodrome menjadi hemat energi.

Sebagai informasi arsitek dari Velodrome adalah seorang Jerman bernama Schuermann. Ia merupakan arsitek untuk lintasan balap sepeda terbaik di dunia saat ini. Dan hal tersebut memang terbukti lewat Velodrome yang kini dimiliki oleh Indonesia.

Puas menyusuri sudut-sudut menarik dari gedung Velodrome kami melanjutkan perjalanan mencoba LRT menuju stasiun akhir Pegangsaan.

Dari Pengangsaan, bus listrik sudah menunggu rombongan menuju Jakarta International Stadium (JIS).

JIS saat ini masih dalam taraf penyelesaian pembangunan dan kabarnya akan segera digunakan di Februari 2022 mendatang. JIS mempunyai daya tampung 82.000 penonton dengan atapnya yang dapat dibuka nantinya akan menjadi stadion terbesar di Indonesia.

Puas melihat kemegahan JIS akhirnya rombongan pun mengakhiri perjalanan dengan kembali ke TIM.

Semoga ke depan kegiatan touring seperti ini dapat menjadi suatu kegiatan yang permanen yang dapat dinikmati oleh masyarakat Jakarta.

Terima kasih JakPro dan LRT Jakarta untuk kesempatannya. (Artikel ini ditulis oleh Graece Tanus - penulis pariwisata dan konten creator Graece Journey)

Artikel Lainnya