Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio meninjau langsung perkembangan terkini destinasi super prioritas Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kepala Baparekraf) Wishnutama Kusubandio dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf)/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Waka Baparekraf) Angela Tanoesoedibjo bersama jajarannya mengunjungi Destinasi Super Prioritas Borobudur dan sekitarnya pada Kamis (19/12/2019). Kunjungan diawali ke Desa Wisata Nglinggo di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Di sana mereka menikmati panorama kebun teh dan berbincang dengan para pelaku ekonomi kreatif, seperti produsen batik dan UKM. Menparekraf Wishnutama menekankan soal pentingnya pengemasan produk kepada para pelaku UKM.
"Packaging nanti kami bantu. Karena bukan hanya kualitas, tapi ‘look’ juga harus diperhatikan," katanya sembari mencoba Kopi Moka Menoreh.
Menparekraf Wishnutama juga menyinggung soal sektor ekonomi kreatif. Menurutnya, terdapat 16 subsektor ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan di suatu desa wisata dan menjadi nilai tambah untuk pengunjung.
"Di mana ada destinasi wisata, di situ ada ‘local wisdom’. Di situlah berkembang ekonomi kreatif seperti kuliner, suvenir sampai fotografi yang akan menyejahterakan masyarakat," terangnya dalam siaran pers yang diterima patadaily.id, Jumat (20/12/2019).
Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke DeLoano Glamping. Menparekraf Wishnutama dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo berdiskusi dengan tim Badan Otorita Borobudur (BOB), Bupati Kulon Progo Sutedjo, dan beberapa tim dari dinas pariwisata di Jawa Tengah.
"Ada beberapa tantangan dan kita butuh dari beberapa kementerian terkait seperti penyelesaian status HPL 50 hektare pada KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), kerja sama BOB-Perhutani 259 hektare dengan Kementerian BUMN, penyediaan infrastruktur dasar dengan Kementerian PUPR, penerbangan langsung internasional dengan Kemenhub, serta product travel pattern dan standarisasi usaha dan SDM pariwisata dengan Kemenparekraf," kata Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita.
Indah Juanita pun menampilkan masterplan Destinasi Prioritas Borobudur, berupa villa dan berbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti restoran dan lainnya. Tentu, pembangunan-pembangunan tersebut selaras dengan alam.
"Pasti kita bantu menyampaikan kepada kementerian terkait. Saya juga akan bertemu dengan petinggi-petinggi maskapai asing yang juga akan meminta mereka untuk membuka penerbangan ke Yogyakarta International Airport (YIA)," tegas Menparekraf Wishnutama.
Terakhir, Menparekraf Wishnutama ingin agar perkembangan Destinasi Super Prioritas Borobudur punya nilai keunikan tersendiri. Yang mana, hal tersebut akan membuat Borobudur semakin mudah dipromosikan kepada wisatawan Nusantara dan mancanegara. (Gabriel Bobby)