TRAVEL

Masker Endek Bali, Memberdayakan Masyarakat untuk Aksi Kemanusiaan Lawan Covid-19

Masker Endek Bali (Ist)

PATADaily.id - Wabah virus corona dari Wuhan, China merebak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dan, di negeri ini pandemi covid-19 belum selesai. Karenanya pemerintah mewajibkan masyarakat di Indonesia menggunakan masker kain.

Masker Endek Bali bisa untuk lawan virus corona (Ist)

Ya, tak kalah menarik adalah masker Endek Bali. "Saya menggandeng penjahit rumahan dan penenun untuk membuat masker Endek Bali karena bisa memberdayakan potensi dan membantu rakyat kecil yang terkena dampak pandemi sebab banyak penjahit garmen dari perusahaan besar yang dirumahkan dan mendukung program pemerintah untuk
stay at home dan work from home," urai Aulia Airie, owner Island C Fashion Design and Tailor ketika dihubungi patadaily.id, Senin (4/5/2020).

Ia menjelaskan, Endek itu adalah budaya khas Indonesia. "Endek Bali adalah kain warisan leluhur budaya Pulau Dewata. Bali adalah bagian dari Indonesia tercinta. Menggunakan kain Endek adalah salah satu cara menunjukkan bahwa kita menjaga dan melestarikan budaya," paparnya.

Menurutnya, dengan mnggunakan kain tradisional yang dibuat oleh tangan-tangan terampil penenun yang mnggunakan ATBM, maka otomatis ini pun meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Masker ini sudah beredar lebih dari 1000 pieces di daerah Bali. Dan sudah pula terkirim ke beberapa daerah di Pulau Jawa melalui beberapa teman saya di Jawa Timur dan Tangerang serta Jakarta," ucapnya.

Aulia menuturkan, untuk memesan masker Endek Bali bisa menghubungi Ms Milea yang adalah nama nick name admin dari usaha saya ini.

"Harga untuk masker Endek Bali dibanderol mulai Rp17.500 hingga Rp25.000 dan disesuaikan dengan jumlah pesanan," katanya.

Perempuan berparas cantik ini mengemukakan bahwa pasca pandemi covid-19 masker Endek Bali akan menjadi tren fashion sebab dirinya sudah menerima pesanan dari luar negeri meski saar ini masih melayani pesanan di Pulau Bali.

"Di kemudian hari masker akan menjadi pelengkap fashion dan kami akan go internasional. Saya akan membuat tren karena saya tidak mengikuti tren. Tapi saya pencipta tren," terangnya. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya