PATADaily.id - Menghadapi tantangan wabah Pandema Covid-19 ibarat menghadapi tantangan mendaki puncak gunung tertinggi yang penuh tantangan, penuh resiko dan penuh ketidakpastian. Namun demikian, APGI percaya dan optimistis bahwa tantangan ini dapat dihadapi dengan baik, seperti halnya APGI dapat menghadapi tantangan-tantangan menuju puncak gunung dengan adanya persiapan yang matang.
"Maklumat dan lampiran laporan ini adalah salah satu persiapan langkah strategis yang ditempuh oleh APGI dalam upaya mendukung Pemerintah untuk melakukan penanggulangan dampak Covid-19 di Indonesia, khususnya pada sektor pariwisata," kata Rahman Mukhlis, Sekretaris Jenderal DPP APGI dalam keterangannya yang diterima patadaily.id, Selasa (31/3/2020).
Rahman mengatakan, pada 25 hingga 29 Maret lalu, APGI telah melakukan Rapid Assesment mengenai Dampak Covid-19 terhadap sektor Pariwisata (Profesi Pemandu Gunung dan Industri Wisata Gunung di Indonesia).
Adapun kesimpulan laporan tersebut adalah sebagai berikut :
- Terjadi pemberhentian (sementara) seluruh aktivitas wisata gunung dan penutupan kunjungan wisatawan di sekitar 120 Destinasi Wisata Gunung di Indonesia
- Terjadi penurunan jumlah trip atau paket wisata gunung dengan perkiraan sebesar 47% dari *19855 trip per tahun menjadi 10450 trip per tahun
- Terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan pendaki gunung dengan perkiraan sebesar 44% (111815 menjadi 61 655) dengan komposisi wisatawan Nusantara menurun 41% (71060 menjadi 41800)* dan wisatawan mancanegara menurun 51% (40755 menjadi 19855)
- Terjadi penurunan jumlah omzet industri wisata gunung dengan perkiraan sebesar 86 % dari Rp344 miliar (Rp 337.179.802.956) menjadi Rp46 miliar (Rp 46.690.394.089)
- Terdapat 5225 tenaga kerja pariwisata di industri wisata gunung yang mengalami penurunan tingkat perekonomian sebagai dampak Covid-19
- Daya tahan ekonomi Pemandu Gunung Indonesia karena dampak Covid-19 ratarata selama 3 bulan. Artinya ada kemungkinan sebanyak 5225 tenaga kerja di Industri Wisata Gunung yang terancam keberlangsungan pekerjaan dan perekonomiannya
"Untuk menindaklanjuti hasil rapid Assesment tersebut, maka APGI juga mengeluarkan maklumat, khususnya untuk menjadi pedoman para pengurus dan anggota APGI dalam menghadapi situasi ini serta untuk diketahui para pemangku kepentingan terkait," urainya.
Ia menjelaskan, Maklumat APGI saat ini diberi judul *7 Summits Commitment For Covid-19 Yang berarti Tujuh bentuk komitmen APGI dalam melangkah untuk melakukan usaha-usaha Penanggulangan Dampak Covid-19 pada sektor pariwisata di Indonesia yaitu :
- APGI siap berperan aktif dalam melaksanakan manajemen krisis kepariwisataan selama terjadinya wabah Covid-19 di Indonesia
- APGI mengimbau kepada seluruh jajaran kepengurusan dan anggota agar tetap semangat, optimistis dan tabah dalam menghadapi dampak Covid-19
- APGI berkomitmen untuk terus menjalankan fungsi pembinaan dan pengembangan kepada seluruh anggota APGI agar tetap produktif selama masa penanggulangan Covid-19
- APGI bertanggung jawab penuh dalam rangka menjalankan fungsi konsultasi, advokasi dan sosial kepada anggota pada khususnya, umumnya terhadap profesi pemandu gunung serta industri wisata gunung selama masa penanggulangan Covid-19 di Indonesia
- APGI berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah dan melaksanakan protokol-protokol yang ada dalam menanggulangi dampak Covid-19 di Indonesia
- APGI mengajak seluruh insan pariwisata di Indonesia untuk saling menguatkan dan berkolaborasi dalam upaya-upaya penanggulangan Covid-19 pada sektor pariwisata
- APGI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang, tidak panik, selalu waspada dan pro aktif dalam melakukan penanggulangan Covid-19 sesuai kebijakan dan protokoler dari Pemerintah
"Semoga maklumat dan laporan ini dapat bermanfaat bagi keluarga besar APGI pada khususnya dan umumnya dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait," ujarnya.
Akhir kata, Rahman mengajak APGI semua tetap semangat, optimis dan tabah dalam menghadapi situasi ini, serta yang terpenting harus proaktif dalam melakukan upaya-upaya solutif selama masa Pandemi Covid-19 di Indonesia. (Gabriel Bobby)