TRAVEL

KKN PPM UGM Dorong Pariwisata Berbasis Masyarakat di Tanjung Lesung

Istimewa

PATADaily.id - Tim KKN-PPM UGM bersama Pemuda Kelompok Sadar Wisata Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten mengadakan Webinar Edukasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Pemilahan dan Pengolahan Sampah di Daerah Wisata yang dilaksanakan pada Minggu, 1 Agustus 2021.

Webinar ini dilaksanakan sebagai upaya mitigasi pencemaran lingkungan dan upaya meningkatkan kepekaan masyarakat untuk merawat dan melindungi lingkungan hidup. Penerapan Pariwisata Berbasis Masyarakat (community based tourism/CBT), pemilahan sampah TPS3R dan pengolahan sampah menjadi kerajinan dan pupuk kompos yang bernilai jual, berperan dalam pemeliharaan lingkungan hidup daerah wisata dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Webinar Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Pemilahan dan Pengolahan Sampah di Daerah Wisata ini merupakan program interdisipliner antara kluster sosial humaniora dan kluster sains dan teknologi Tim KKN-PPM UGM Gelora Tanjungjaya.

Materi dibawakan oleh tiga presentator yang menjadi penanggung jawab program kerja. Pada sesi awal diisi dengan materi Pemeliharaan Lingkungan Hidup Daerah Wisata yang dipaparkan oleh presentator pertama, Septia Witriani Kusumawati.

Menurut UU No 32 Tahun 2009 Tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP pasal 1 ayat 1, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Lingkungan hidup terdiri dari unsur sosiosistem dan ekosistem yang berkaitan satu sama lain. Perilaku dan kegiatan manusia dapat menimbulkan masalah lingkungan, namun di satu sisi juga dapat menyelamatkan kelestarian lingkungan hidup.

Contoh kegiatan manusia yang mengancam lingkungan yaitu, kegiatan industri dan pola konsumtif wisatawan yang menyebabkan daerah objek wisata tercemari oleh penumpukan sampah.

Selain itu, menurut Darmawan & Fadjarajani, (2016) dalam siaran pers yang diterima patadaily.id, Kamis (5/8/2021), masalah lingkungan yang dapat terjadi karena perilaku wisatawan berupa vandalisme, seperti merusak fasilitas di tempat wisata, dan mencoret fasilitas di tempat wisata.

Demi menghindari rusak dan tercemarnya objek wisata kita perlu melakukan pemeliharaan lingkungan daerah wisata.

Upaya pemeliharaan lingkungan daerah wisata dapat berupa penerapan Pariwisata Berbasis Masyarakat (community based tourism/CBT), konsep pengelolaan kepariwisataan dengan mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi mereka dengan tetap menjaga kualitas lingkungan, serta melindungi kehidupan sosial dan budayanya.

Selanjutnya dengan mengadakan gerakan membuang sampah pada tempatnya, serta pengadaan tempat sampah umum.

Upaya pemilahan dan pengolahan sampah yang dipaparkan oleh dua presentator selanjutnya, menjadi salah satu solusi dalam pemeliharaan lingkungan hidup daerah wisata yang ada di Tanjung Lesung.

Tindakan pemeliharaan lingkungan daerah wisata yang dilakukan oleh masyarakat bermanfaat dalam meningkatkan nilai dan pesona objek wisata, serta menjaga kearifan lokal yang ada, sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata.

Bila banyak wisatawan yang datang, perekonomian masyarakat lokal akan bertambah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Tanjung Lesung. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya