PATADaily.id - Tangerang - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mendukung Trade Expo Indonesia (TEI) yang mengakselerasi ekspor ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya berharap TEI juga meningkatkan daya saing, menghubungkan bisnis secara global, dan mempromosikan ekspor Indonesia.
“Kementerian Ekraf menegaskan akselerasi ekspor melalui TEI 2025 ini sebagai bentuk sinergi antar kementerian untuk memposisikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Digelar di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, TEI 2025 merupakan yang edisi ke-40 yang menjadi bukti konkret keberlanjutan dari pameran dagang terbesar di Indonesia. Menteri Ekraf Teuku Riefky meyakini ajang yang berfokus pada komunitas ekspor dan mempertemukan para pembeli internasional potensial dengan dukungan penuh dari pemerintah serta sektor swasta ini mampu meningkatkan investasi dan memperluas ekspor, terutama bagi subsektor unggulan ekraf.
Kementerian Ekraf sendiri menjadi salah satu kolaborator turut mengaktivasi 4 booth kreatif dan inovatif di antaranya 3 booth aktivasi program ASIK untuk subsektor kuliner (21 jenama lokal), subsektor fesyen (17 jenama lokal), dan subsektor kriya (15 jenama lokal). Selain itu, ada juga 1 booth aktivasi dalam naungan Direktorat Teknologi Digital Baru yang menghadirkan pameran dan demo teknologi dari startup unggulan Indonesia bidang Artificial Intelligence (AI), Augmented & Virtual Reality (AR/VR), Blockchain & Web3, dan Internet of Things (IoT).
“Saya sangat bangga mengunjungi aktivasi dari masing-masing booth Kementerian Ekraf yang memperkenalkan tiap subsektor ekraf punya komitmen untuk mempromosikan produk dan layanannya. Ini sebagai bentuk peningkatan kapasitas dengan tujuan menciptakan nilai ekspor sekaligus memotivasi akselerasi hilirisasi ekraf melalui ragam kreasi dan inovasi,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sebagai tuan rumah menyoroti pertumbuhan ekspor Indonesia yang berkontribusi bagi peningkatan sumber daya tarik investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Budi Santoso juga menegaskan target transaksi perdagangan dalam TEI ke-40 harus mencapai Rp 16,5 miliar.
“TEI merupakan salah satu wujud nyata program strategis dan kolaboratif yang mendukung hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan ekspor, memperluas pasar internasional, serta memperkuat peluang Indonesia dalam rantai pasok global. Dapat kami laporkan bahwa periode Januari-Agustus 2025, nilai ekspor Indonesia meningkat 7,72 persen atau senilai US$ 185,12 miliar,” ucap Budi Santoso saat memberikan sambutan di TEI 2025.
TEI ke-40 2025 yang dimotori Kementerian Perdagangan itu berlangsung pada 15-19 Oktober 2025 dan diikuti 8.045 buyer dari 130 negara terdaftar. Para pengunjung bisa mengikuti rangkaian kegiatan seperti exhibition, seminar, business matching, dan trade mission dalam TEI 2025 yang mengusung tema Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries.
Sebagai platform business to business, TEI ke-40 mampu menjalin kerja sama serta menumbuhkan prospek baru untuk pertumbuhan usaha dan distribusi produk secara global. Tahun ini, TEI menampilkan tiga sektor atau zona utama di antaranya zona pertama untuk produk makanan, minuman dan pertanian (16 kategori); zona kedua untuk produk manufaktur dan jasa (20 kategori); serta zona ketiga untuk fesyen, dekorasi rumah, dan gaya hidup (23 kategori).
“Melalui semangat kerja sama dan optimisme yang kita bangun bersama, saya yakin Indonesia akan terus memperkokoh posisinya sebagai penguasa ekonomi yang berdaya serap tinggi di pasar dunia demi kesejahteraan bangsa dan kemakmuran bersama,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Dalam pembukaan TEI ke-40 2025 hadir pula Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, Gubernur Banten Andra Soni, dan beberapa perwakilan dari duta besar negara sahabat.
Sedangkan Menteri Ekraf Teuku Riefky didampingi Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam, Direktur Kuliner Andy Ruswar, Direktur Kriya Neli Yana, Direktur Fesyen Romi Astuti, dan Direktur Teknologi Digital Baru Dandhy Yudha Feryawan. (Gabriel Bobby)