PATADaily.id - Jakarta - Tri Karta Brata, owner Jamu Brama mengaku bahwa sejak awal, misinya memperkenalkan dan menjual Jamu Brama bukan cuma sekadar menjual minuman dari jamu.

"Tapi kami di Jamu Brama mengajak orang buat sadar kalau kesehatan itu bisa dimulai dari hal kecil, kayak minum jamu setiap hari. Banyak yang bilang, "Dulu nggak suka jamu, tapi Jamu Brama bikin nagih dan badan kerasa lebih enak", terangnya ketika dihubungi PATADaily.id, Senin (26/5/2025).

Brama, begitu ia kerap disapa, menjelaskan, dampak positifnya terasa banget waktu customer mulai cerita yang membuat Jamu Brama rupanya diminati banyak orang, yakni anaknya jadi suka jamu beras kencur, bapaknya yang dulu gampang masuk angin sekarang rutin minum stamina up boost, yaitu mixed beras kencur dan kunyit asam, bahkan banyak yang lebih memilih jamu daripada minuman manis biasa.

"Buat kami itu bukti kalau jamu bisa relevan lagi, asalkan dikemas dengan cinta dan tetap jujur soal kualitas bahan," urainya. “Jujur, banyak yang awalnya penasaran gara-gara lihat tampilan Jamu Brama yang beda. Waktu nyobain Jamu Brama di bazaar CFD Pintu 5, banyak yang langsung bilang, ‘Lho, ini jamu? Kok enak sih!", paparnya.

Ia mengungkapkan bahwa ada juga anak Gen Z yang bilang, "Saya minum jamu ini badan lebih ringan, pikiran juga lebih segar". "Yang paling lucu, anak-anak kecil yang biasa takut jamu, sekarang malah minta beras kencur terus," tuturnya.

Maka, lanjutnya, dari situ kami di Jamu Brama sadar, kalau dikasih rasa yang enak, kemasan menarik, dan tetap jujur soal manfaat, orang Indonesia pasti bangga dan mau balik ke jamu lagi. Bertepatan 27 Mei 2025 diperingati sebagai Hari Jamu Nasional, Brama mengemukakan bahwa ini bisa menjadi momentum untuk masyarakat Indonesia ingat negeri ini punya kekayaan yang luar biasa melalui jamu.

“Buat kami, Hari Jamu Nasional bukan sekadar peringatan, ini momentum buat ngingetin lagi kalau Indonesia punya kekayaan yang luar biasa lewat jamu," ucapnya. Brama menyimpan harapan besar dalam peringatan Hari Jamu Nasional 2025.

"Harapan kami simpel, yaitu semoga makin banyak orang yang sadar bahwa minum jamu itu bukan ‘kuno’, tapi keren. Bisa jadi bagian dari rutinitas sehat, dari anak muda sampai orang tua," katanya. Dan, lanjutnya semoga pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat terus bergandengan tangan bikin jamu jadi identitas yang dibanggakan, bukan cuma di negeri sendiri, tapi juga di mata dunia. (Gabriel Bobby)