PATADaily.id - Dari kebanyakan gaya perempuan boleh dibilang berkiblat pada zaman Ratu Bilqis berkuasa.
"Bersifat demokratis, hangat, personal dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan," kata Halimah Munawir, pemilik Rumah Budaya HMA ketika dihubungi patadaily.id, Kamis (20/3/2023).
Sementara pada laki laki, lanjutnya, sangat dominan, tegas dan berani dalam mengambil sebuah tindakan atau keputusan secara individual.
"Namun dalam hal ini bukan berarti seorang perempuan tidak bisa tegas. Contohnya ada pada diri mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Hilda Thatcher, yang terkenal dengan julukan "Si Wanita Besi" atau "Iron Lady"," urainya.
Jadi, kata Halimah, tergantung siapq perempuannya. Halimah mengaku secara personal suka gaya kepemimpinan Retno Marsudi,
"Bu Menlu Retno tidak banyak bicara dan hasil kerjanya, nyata bisa kita lihat dimana hubungan diplomatik luar negeri sangat bagus dan selalu disambut ramah dan beliau sangat percaya diri serta wibawa ditengah-tengah para petinggi luar negeri," terangnya.
Halimah masih saja tetap terkesan low profile. "Sebenarnya Rumah Budaya yang saya bangun tidaklah seberapa dan itu bisa saja dilakukan "orang orang Jakarta" yang memiliki lokasi lebih indah dan lebih luas. Tergantung kesadaran masing-masing orang dalam visi dan misi hidupnya," paparnya.
Saya, lanjut Halimah, yang sangat mencintai seni budaya adhiluhung yang diturunkan oleh nenek moyang, ingin membangun sebuah masterplace diri yang mana akan banyak berguna bagi orang lain.
Hingga "vila tidur" yang ada disulap untuk Rumah Budaya HMA. Tentu karena Rumah Budaya HMA ini terletak ditengah-tengah destinasi wisata alam Puncak.
"Saya berharap dapat menjadi salah satu bagian destinasi tersebut dengan konsep wisata budaya," ucapnya.
"Kita promosikan seni budaya Nusantara sebagai bagian ekonomi kreatif dalam memperomosikan pariwisata".
Halimah hobinya menulis dan berorganisasi. "Sejak Sekolah Menengah Pertama secara tidak langsung saya sudah belajar organisasi melalui OSIS, Pramuka dan Karang Taruna," tambahnya.
Jika Halimah sering traveling lantaran dirinya ingin melihat langsung keindahan ciptaanNya.
"Juga sudah menjadi kebutuhan saya untuk menulis," tutupnya. (Gabriel Bobby)