PATADaily.id - Manajemen PT Garuda Indonesia menyatakan komitmen penuh untuk menerapkan protokol kesehatan dalam New Normal.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra ketika dihubungi patadaily.id, Jumat (29/5/2020). Irfan mengatakan bahwa pihaknya serius untuk menjalankan protokol kesehatan selama New Normal.
Ia menjelaskan, Garuda Indonesia yang bergerak dalam bidang penerbangan masuk dalam sektor jasa sehingga sangat serius melakukan protokol kesehatan.
Seperti diketahui, berdasarkan catatan patadaily.id, seluruh dunia, termasuk Indonesia tengah mengalami pandemi covid-19. Kendati demikian, tidak selamanya harus berdiam di rumah saja seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi belum lama ini bahwa masyarakat Indonesia harus bisa berdamai dengan virus corona, hidup berdampingan dengan covid-19 dalam New Normal hingga ditemukan vaksin covid-19 sehingga roda perekonomian nasional bisa bergerak lagi.
Karenanya maskapai penerbangan pelat merah ini pun menyatakan komitmen penuh untuk menjalankan protokol kesehatan dalam New Normal.
Irfan mengatakan, penumpang Garuda Indonesia harus ikut menjalankan protokol kesehatan karena mereka juga harus hidup dalam New Normal.
"Protokol kesehatan di Garuda Indonesia tidak beda dengan lainnya, seperti pakai masker, dan dilakukan distancing dalam pesawat," ujarnya. Ia menjelaskan, New Normal adalah kehidupan manusia dengan kondisi baru yang harus serius memerhatikan kesehatan.
"Protokol kesehatan bagi Garuda Indonesia adalah harus sehat untuk naik pesawat sebab kesehatan begitu penting selama New Normal. Makanya ada kursi kosong di pesawat untuk alasan distancing antara penumpang," urainya.
Tak hanya itu, lanjutnya, interaksi penumpang dengan awak kabin pun secara otomatis diminimalisir. Bahkan, Garuda Indonesia juga menggunakan teknologi canggih untuk menjamin pesawat tetap higienis.
"Makanan dan minuman di pesawat pun juga menjadi perhatian kami," katanya. Menurutnya, protokol kesehatan juga untuk menjamin operasioal Garuda Indonesia tetap berlangsung dengan kriteria baru, yakni kesehatan.
"Komitmen Garuda yang diperkuat adalah distancing. Kami di Garuda Indonesia juga sangat memerhatikan distancing, contoh ketika meeting," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa protokol kesehatan dalam New Normal menjadi tanggung jawab bersama sehingga diperlukan kesadaran dan partisipasi bersama untuk melakukan protokol kesehatan.
Irfan memberi contoh, masyarakat yang harus terbang dengan pesawat Garuda Indonesia secara otomatis harus memakai masker. Jadi, lanjutnya tidak harus meminta masker kepada Garuda Indonesia sebab sudah menjadi partisipasi bersama untuk menggunakan masker.
"Wisatawan adalah penumpang Garuda Indonesia sama seperti pebisnis dan penumpang lainnya jadi sama saja mereka adalah penumpang sehingga mereka mendapat perlakuan yang sama untuk melakukan protokol kesehatan," paparnya.
Karena ada virus corona dan hidup dalam New Normal, maka menurut Irfan, target market Garuda Indonesia pun berubah. "Dunia berubah. Sedangkan bisnis penerbangan adalah mobilisasi. Untuk pesawat, penumpang yang naik dan harus terbang, maka harus terbang.
"Tendensi manusia berubah dengan adanya zoom sejak ada pandemi covid-19. Jadi, harus naik pesawat untuk hal-hal yang urgent saja. Sementara yang mau terbang belum tentu naik pesawat. Jadi, ada orang yang mau traveling, saat ini bisa traveling secara virtual dan bisa komunikasi lewat zoom," urainya.
Irfan menyebut saat ini jumlah penerbangan Garuda Indonesia pun berkurang. Garuda Indonesia tidak melakukan promosi ke mana namun melakukan promosi terbang dengan Garuda Indonesia aman dan nyaman.
Ia menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan nanti harga tiket Garuda Indonesia bisa naik. "Sekarang naik Garuda Indonesia di kelas ekonomi sudah rasanya naik kelas bisnis. Kenaikan harga tiket Garuda Indonesia nanti terjadi karena pesawat saat ini sudah tidak bisa diisi 100% penumpang sebab kami menerapkan distancing antarpenumpang," tuturnya. (Gabriel Bobby)