TRAVEL

Traveling ke Bali Jangan Lupa Beli Endek

Sascha Puspo (Ist)

PATADaily.id Bali sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata favorit yang menjadi pilihan banyak wisatawan Nusantara dan wisatawan mamcanegara. Menariknya Pulau Dewata menyimpan pesona wastra khas, yakni Endek Bali.

"Wastra Endek Bali dimata saya, sebagai orang Jawa khususnya Yogyakarta, walaupun pemikiran milenial barat saya mendominasi, saya sangat menjunjung tinggi leluhur Kejawen saya, demikian pula bicara mengenai Bali, saya pun sangat menghormati dan mengagumi adat istiadat yang masih terus bertahan hingga saat ini," tutur Sascha Poespo, Fashion Artist & Consultant for SASCHARTIST ketika dihubungi patadaily.id, Selasa (26/11/2019).

Sascha menuturkan, Endek adalah salah satu mahakarya junjungan tinggi terhadap kesakralan budaya Bali. Ia mengatakan, disebut sakral karena beberapa motif pada Endek hanya dapat digunakan pada upacara adat ataupun keagamaan yang merupakan penghormatan pada Sang Pencipta dimana proses pembuatannya pun melakukan ritual sembahyang.

"Beberapa waktu lalu saya sempat menghadiri satu perhelatan di Nusa dua Bali, yaitu Pesona Tenun Dewata 2019. Dimana acara tersebut diselenggarakan untuk melestarikan dan mengenalkan potensi kerajinan kain tenun khas Bali ini. Dari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Buleleng, Tabanan, Gianyar, Bangli, Denpasar, Klungkung, Karangasem menampilkan perwakilan fashion designer-nya masing masing yang mengangkat ciri khas kain tradisional Endek berdasarkan daerahnya," paparnya.

Perempuan berparas manis ini memberikan contoh Badung yang mengeluarkan kolesi Endek dengan ciri khas motif bunga Kemboja. Ataupun Klungkung dengan Rangrang. "Sangat mengagumkan secara keseluruhan, kreatif memberikan nafas yang berbeda di setiap unsur design yang dibuat, modern tanpa meninggalkan tata budaya adat istiadat," ucapnya.

Menurutnya, terlepas dari beberapa pendapat yang mengatakan bahwa value kain tradisional Endek terbilang panas dan gerah ketika digunakan, Sascha menganggap bahwa tugas seorang Fashion Designer yang harus pandai menepis anggapan itu.

"Bagaimana design dibuat dan dikelola berdasarkan intelektualitas, sesuai fungsional dan estetikanya," katanya. Ia mengungkapkan, salah satu fashion designer Badung yang mulai dikenal namanya saat ini dan sedang menjadi pengamatan dirinya, yaitu Ni Made Anggara Juni Sari.

"Wastra Bali sanggup membuktikannya dengan piawai, mati-matian berjuang agar Endek dapat dikenakan dengan design yang smart, wearable, anggun berbudaya," ujarnya.

Sascha mengatakan, pada saat ini secara umum Endek sudah mulai dikenakan sebagai busana ready to wear maupun office wear. "Sayangnya beberapa wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara belum mengenal Endek seperti memahami batik pada umumnya," urainya.

"Sederhananya kita sering dengar wisatawan belum bisa dibilang piknik ke Jogja, belum sah kalau tidak beli batik di pasar Beringharjo notabene Malioboro. Bali belum seperti itu. Saya tunggu waktunya, suatu saat ada yang bisa bilang, belum sah pergi ke Bali kalau belum beli Wastra Endek di Pasar Seni Klungkung," tuturnya.

"I’m behind you... Bali," ucapnya. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya