PATADaily.id - Jakarta - Peran perempuan Indonesia dalam membangun sektor pariwisata sangat penting dan terus berkembang.
Tetty DS Ariyanto, Founder Indonesia Cultural Heritage menjelaskan bahwa keterlibatan mereka mencakup berbagai aspek, mulai dari level akar rumput hingga pengambil kebijakan. "Kalau mau dilihat beberapa kontribusi wanita dalam pengembangan pariwisata, seperti pelaku pariwisata, yakni pemandu wisata (terutama yang bertemakan kuliner dan budaya), pembuat kerajinan tangan (UMKM), pekerja profesional di travel agency atau di hotel, konten kreator dan influencer terutama yang bertemakan wisata, perancang kebijakan pariwisata. Rata-rata mereka adalah wanita," terangnya kepada PATADaily.id, Senin (21/4/2025).
Seperti diketahui, setiap 21 April diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia. Bahkan, sebelumnya pada 8 Maret lalu adalah Hari Perempuan Internasional sehingga peran perempuan begitu penting dalam ekosistem pariwisata di Tanah Air.
Tetty menuturkan, perempuan Indonesia berperan penting dalam pembangunan ekosistem bisnis, termasuk pariwisata, melalui kontribusi besar di sektor UMKM, penciptaan lapangan kerja; perhatian pebisnis wanita cenderung mampu membuka peluang kerja terutama bagi sesama wanita disekitarnya, lihat saja UMKM kerajinan tangan, inovasi bisnis berkelanjutan, dan penguatan jejaring komunitas.
"Ini seperti "the power of emak-emak". Mereka aktif mendorong model bisnis yang inklusif dan berbasis lokal, seperti ekowisata, kuliner tradisional, hingga kerajinan tangan, serta adaptif terhadap transformasi digital melalui promosi dan penjualan daring. Meskipun menghadapi tantangan seperti akses modal dan beban ganda, dampak perempuan sangat nyata dalam memperkuat pondasi ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia," terangnya.
Menurutnya, walaupun ada tantangan yang mereka hadapi, seperti akses terhadap modal dan pelatihann, beban ganda (peran domestik dan profesional), dan ketimpangan gender di level manajerial dan kebijakan.
Ia memberikan apresiasi untuk perempuan Indonesia yang terlibat dalam ekosistem pariwisata Indonesia. "Tentu saja, perempuan Indonesia memiliki banyak ide brilian yang telah berkontribusi nyata dalam membangun sektor pariwisata dan bisnis pariwisata dalam negeri," terangnya.
Tetty mengatakan, mereka (perempuan) menghadirkan pendekatan yang kreatif, inklusif, dan berbasis kearifan lokal seperti pengembangan desa wisata berbasis budaya, ekowisata ramah lingkungan, paket wisata edukatif untuk anak, hingga digitalisasi promosi pariwisata lewat media sosial.
"Ide-ide ini tak hanya meningkatkan daya tarik destinasi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal, terutama perempuan dan generasi muda," ujarnya. Ia menambahkan bahwa suka traveling di Indonesia bersama keluarga. "Saya suka jalan-jalan ke mana saja bersama keluarga," ucapnya. (Gabriel Bobby)